Sapi qurban yang disiapkan jelang Idul Adha.

Jelang Idul Adha, Pemkot Makassar Siapkan 1000 Ekor Ternak untuk Qurban

Rabu, 09 September 2015 | 03:28 Wita - Editor: gun mashar -

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Menjelang hari raya qurban, pemerintah Kota Makassar telah menyiapkan 1000 ekor hewan ternak sebagai persiapan menjelang lebaran idul adha. Hewan ternak ini diperoleh dari sejumlah daerah di Sulsel.

1000 hewan ternak ini, menurut pemkot berasal dari kabupaten Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Maros, Pangkep, dan Bone. Bahkan pasokan ternak tersebut juga ada yang berasal dari luar provinsi yaitu NTB.

pt-vale-indonesia

Kepala DKP3, Rahman Bando mengatakan bahwa pengawasan terhadap lalu lintas pasokan ternak yang masuk ke Makassar dilakukan sesuai dengan sistem yang ada, bagi peternak dan sekaligus pedagang harus mengantongi surat keterangan sehat ternak yang diperoleh dari instansi terkait di masing-masing daerahnya.

“Sebenarnya, jika pedagang yang paham aturan, dia tidak boleh memasukkan hewan ternaknya dari daerah jika tidak disertai dengan surat keterangan sehat ternak dari dinas terkait. Karena itu kami dari DKP3 telah melakukan himbauan melalui media untuk para peternak agar memeriksakan hewan ternaknya ke DKP3, serta menginformasikan bahwa mereka sedang melakukan perdagangan hewan ternak,” ujar Rahman kepada wartawan, Selasa (08/9/2015).

Sementara itu, Ketua Asosiasi RPH, Jufri Pabe mengatakan kekhawatirannya dengan hewan-hewan yang masuk ke Makassar, kemudian akan dijadikan kurban di Idul Adha mendatang.

Halaman 2

“Saya rasa ini perlu ada pemantauan intensif, dikhawatirkan sapi tidak layak kurban beredar di Makassar, seperti sapi yang berpenyakit maupun cacat, ini perlu dilakukan antisipasi lebih awal,” katanya ketika dikonfirmasi.

Ia mengakui, potensi sapi yang menderita penyakit tertentu untuk di kurban oleh masyarakat besar kemungkinan pasti ada. Buktinya, setiap jelang Idul qurban ratusan pedagang musiman menjual sapi dan kambing tanpa ada sertifikat kesehatannya.

“Sapi dengan tidak melalui Rumah Potong Hewan (RPH) bisa saja diragukan sehatnya, karena sapi yang masuk di kota Makassar rata-rata dari daerah yang kesehatannya tidak diketahui, apakah layak komsumsi atau tidak,” terang Jufri.

Melihat kondisi pada tahun lalu lanjut Jufri, terdapat ratusan hewan kurban yang tidak layak di kurbankan, seperti kambing dan sapi yang berpenyakit, tidak hanya menderita penyakit tetapi banyak pula yang kondisi fisiknya cacat.

Halaman 3

“Penjual sapi dan kambing yang di pinggir jalan itu biasanya yang tidak terkontrol, mereka semau-maunya saja, berpenyakit sekali pun dikatatan sehat, sebab mereka memikirkan keuntungan saja, beda dengan yang dikeluarkan RPH, selain kita cari keuntungan kita juga ingin yang sehat dikomsumsi masyarakat, atau yang paling layak,” beber Jufri.

Maka, Jufri menegaskan bahwa pengawasan pada hewan kurban yang masuk di Makassar harus mendapat pemeriksaan dan pemantauan yang intensif. Agar hewan kurban yang akan dibeli oleh masyarakat juga bisa dijamin dari sisi keshatan hingga keamanannya untuk dikonsumsi.

Reporter: Satriani Nina -GoCakrawala

 


BACA JUGA