Makassar,GoSulsel.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan tidak adanya penambahan kuota haji 2016 dari pemerintah Arab Saudi, untuk itulah dalam waktu dekat  akan dilakukan inventarisir masyarakat yang belum pernah menunaikan haji.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa, ini kan tergantung dari keputusan pemerintah Arab Saudi. Proses renovasi di Masjdil Haram yang belum selesai akan berpengaruh terhadap kenyamanan dari Jemaah Haji mungkin dan menjadi pertimbangan tersendiri untuk penambahan kuota Haji tahun ini,” kata Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang saat dikonfirmasi, mengenai tidak ada penambahan kuota, Senin(4/4/2016).

Agus yang juga Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sulsel,mengungkapkan pihaknya akan segera menginventarisir jumlah masyarakat yang belum pernah melaksanakan ibadah haji, dan yang sudah melaksanakan ini dilakukan sebagai acuan prioritas calon jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji.

“Untuk mensiasati masalah ini, kami (Pemprov) hanya bisa menghimbau kepada masyarakat agar yang sudah pernah Haji, bisa mendahulukan yang belum pernah. Selain itu, kita juga minta diutamakan calon jamaah yang sudah berusia lanjut,”ujar Agus.

Untuk musim haji 2016, kuota haji Sulsel yang tergabung dalam embarkasi Makassar tetap seperti tahun lalu sebanyak 5.777 orang. Kantor Perwakilan Kementerian Agama Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenag Sulsel) mencatat saat ini daftar tunggu haji khusus Sulsel mencapai 168 ribu dengan lama tunggu 30 tahun.

Kanwil Kemenag Sulsel dalam waktu dekat akan mengumumkan daftar calon haji yang akan berangkat tahun ini, sembari menunggu biaya haji resmi dari pemerintah pusat. Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenang Sulsel, Iskandar Fellang, menjelaskan untuk pengurusan paspor di 2 kantor Imigrasi Parepare dan Makassar

“Terkait besaran biaya haji 2016, sampai saat ini belum ada keputusan resmi karena masih dibahas bersama dengan komisi VIII DPR – RI. Kalau tahun lalu nilainya USD 3055, kami harapkan tidak ada kenaikan namun ini sangat bergantung dari hasil pembahasan,” tambah Iskandar.(*)

 

---