Uniknya Kelelawar di Maros, Enggan Makan Buah dari Kebun Warga

Sabtu, 18 Maret 2017 | 21:55 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

Maros, Gosulsel.com – Kelelawar merupakan salah satu hewan nocturnal yang biasanya, banyak kita jumpai di hutan dan goa-goa sunyi jauh dari keramaian atau pemukiman penduduk. Namun, berbeda dengan kelelawar yang ada di Dusun Parangtinggia, Desa Je’ne Taesa, Kecamatan Simbang, Maros, Kamis (16/03/2017).

Sudah puluhan tahun lamanya, kelelawar hidup di antara padatnya pemukiman penduduk di Dusun itu. Bahkan, kehadiran dari hewan berbulu coklat itu, diyakini oleh warga setempat sebagai penjaga kampung.

“Sudah puluhan tahun di sini, jauh sebelum ini kampung ramai seperti sekarang,” ujar salah seorang warga Nurhayati.

Bahkan kehadiran kelelawar di Dusun Parangtinggia ini, ternyata begitu harmonis dengan warga setempat. Sebab, hewan jenis pemakan buah-buahan ini sama sekali tidak pernah mengganggu warga, begitupun dengan tanaman yang ada di kebun warga. Malahan, saat maghrib tiba ribuan kelelawar yang bergelantungan dekat rumah warga itu, terbang ke arah gunung untuk mencari makan dan kembali ketempatnya semula saat dini hari.

“Tidak diganggu juga isinya kebun di sini, terbang semua ke gunung kalau maghrib cari makanan, nanti subuh kembali lagi,” jelas Nurhayati.

Uniknya, warga sempat dibuat heran dengan hewan malam itu. Di mana saat pohon mangga dan asam tempat kelelawar itu beristirahat sedang berbuah, sama sekali tidak dimakan kelelawar. Tak satupun buah jatuh ke tanah karena dimakan kelelawar.

Selama puluhan tahun, masyarakat dan kawanan kelelawar itu hidup berdampingan dan tidak saling mengganggu. Kelelawar itu terus berkembang biak tanpa harus terusik dengan aktivitas dan suara dari kendaraan.

Selain di Dusun Parangtinggia, juga terdapat kampung kelelawar di dua kecamatan lainnya di Maros, yakni Rammang-rammang Kecamatan Bantimurung dan Balle’e Kecamatan Camba.(*)