Makassar, Gosulsel.com – Komoditas dengan nilai ekspor terbesar di Sulawesi Selatan pada bulan Juni 2017 yaitu nikel. Nilai ekspor komoditi tambang ini mencapai US$ 45,69 juta atau 72,86% dari total nilai ekspor Provinsi Sulawesi Selatan.

“Nikel yang di ekspor ini berasal dari daerah Luwu. Komoditi ini tetap di ekspor seluruhnya ke Jepang,” ujar Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, Selasa (18/07/2017).

Selain nikel, komoditas ekspor terbesar disusul oleh biji-bijian berminyak dan tanaman obat sebesar US$ 4,44 juta. Urutan ketiga yaitu garam, belerang dan kapur sebesar US$ 4,38 juta. Disusul ikan, udang, dan hewan air tidak bertulang belakang lainnya sebesar US$ 3,50 juta, dan terakhir buah-buahan sebesar US$ 1,58 juta.

“Biji-bijian berminyak dan tanaman obat obatan, sebagian besar di ekspor ke Tiongkok. Garam, belerang dan kapur sebagian besar diekspor ke Timor Leste. Ikan, udang, dan hewan tidak bertulang belakang sebagian besar di ekspor ke Amerika Serikat. Buah-buahan diekspor sebagian besar ke Malaysia,” paparnya.

Berdasarkan data dari BPS Sulsel, nilai ekspor Sulawesi Selatan pada bulan Juni 2017 menurun sebesar 28,32% bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Mei 2017, yakni dari US$ 87,48 juta menjadi US$ 62,70 juta. Periode Januari – Juni 2017 total nilai ekspor Sulawesi Selatan mencapai US$ 503,79 juta.

“Ekspor Sulsel bulan Juni menurun 28,82%. Ekspor nasional juga menurun 18,82%. Baik nasional maupun sulsel turun cukup tinggi. Periode Juni 2016 dibanding Juni 2017 turunnya lebih besar lagi. Nasional juga turun yoy (secara tahunan),” terangnya.

---