(Foto: Nurdin Abbdullah)

NA Bukan Lagi Akademisi, Status Professor Tak Boleh Dijadikan Jualan Politik

Senin, 05 Februari 2018 | 20:43 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Baharuddin - GoSulsel.com

Makassar,GoSulsel.com – Nurdin Abdullah (NA) diingatkan untuk tidak “mempolitisasi” gelar professor. Selain status itu diberikan ke akademisi, juga penggunaannya tak bisa diobral sembarangan.

Mengacu ke  UU No 20/2003/SISDIKNAS pasal 23 nomor 2,  sebutan Guru Besar atau Profesor hanya bisa dipergunakan selama yang bersangkutan masih aktif bekerja (sebagai pendidik/pengajar) di Perguruan Tingginya.

pt-vale-indonesia

Sementara NA yang sudah dua periode menjadi Bupati, ternyata sejak dulu tidak aktif lagi sebagai akademisi atau dosen di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Sekretaris Unhas Prof Dr Nasaruddin Salam membenarkan hal tersebut. Menurutnya, jika status Prof NA tak lagi di jajaran akademika Unhas sejak NA maju sebagai kandidat Bupati pada periode keduanya di Kabupaten Bantaeng tahun 2013.

“Nurdin Abdullah tidak lagi terdaftar sebagai birokrasi atau dosen di Unhas sejak maju bupati periode kedua di Bantaeng beberapa tahun lalu,” ujar Prof Dr. Nasaruddin Salam  melalui via seluler, Minggu (4/2/2018).

Sekadar diketahui, gelar Professor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang mengajar di lingkungan perguruan tinggi yang diakui pemerintah dan masyarakat serta melaksanakan ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi (mengajar, meneliti dan mengabdi kepada masyarakat).

NA yang di Pilgub maju berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman, menggunakan Prof Andalan sebagai salah satu taglinenya. Bahkan mereka memassifkan penggunaan tagline itu di sejumlah atribut peraganya.

Sementara itu, Pemerhati Pilkada Sulsel, Andi Faisal, meminta NA agar tidak mencoba mengelabui warga dengan penggunaan gelar akademik. Menurutnya tidak pantas seorang pemimpin yang justru tidak tercatat lagi sebagai akademisi, masih menggunakan professor.

“Kalau ini benar, tentu publik bisa tahu dan menilainya sendiri. Belum terpilih tapi seolah ingin mengelabui masyarakat, meskipun itu tidak boleh,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA