Ingin Tunda Lovely Toraja, Pj Gubernur Sulsel Tolak Rencana NA

Rabu, 08 Agustus 2018 | 18:06 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

Makassar, GoSulsel.com — Rencana Gubernur Sulsel terpilih Prof Nurdin Abdullah menunda pelaksanaan event pariwisata Lovely Toraja mendapat penolakan dari Pj Gubernur Sulsel Soni Sumarsono. 

Pasalnya jika event yang telah dimasukkan dalam Calender of Event (CoE) Kementerian Pariwisata ini dibatalkan, akan berdampak pada dikeluarkannya Lovely Toraja dari kegiatan nasional. Artinya tidak akan ada lagi dukungan dana dari pemerintah pusat untuk pelaksanaan. 

“Sekali agenda nasional dicancel maka selamanya akan dicancel. Tidak akan masuk lagi. Kita harus menjaga citra di mata dunia,” kata Sumarsono saat ditemui di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Rabu (8/8/2018). 

Sumarsono meminta Prof Nurdin untuk berkoordinasi dengan Kemenpar jika ingin melakukan penundaan atau pembatalan. Pasalnya baru bulan Juli, Lovely Toraja bersama Festival F8 dan Festival Phinisi dimasukkan dalam kalender pariwisata nasional. 

“Ini sudah masuk sebagai kalender nasional. Sehingga apapun juga jangan secara lokal kita kemudian menyetop tanpa koordinasi kementerian pariwisata. Alasannya kalau menunggu infrastruktur, menurut saya sih event ini mestinya tetap dilaksanakan,” jelasnya. 

Sebelumnya, pertemuan yang dipimpin Ketua BPS Gereja Toraja Pendeta Musa Salusu dan hadir Ketua Majelis Pertimbangan BPS Gereja Toraja Sangka serta puluhan pendeta dan tokoh masyarakat, Prof HM Nurdin Abdullah mengusulkan penundaan Lovely Toraja (sebelumnya Lovely Desember). 

“Saya usulkan bahwa kita tunda pelaksanaan Lovely Desember. Kita tata dulu Kota Rantepao dan Kota Makale. Kota pariwisata Rantepao dan Makale harus bebas debu dan dibangun trotoar agar turis merasa nyaman. Uang untuk Lovely Desember diserahkan ke kabupaten,” kata Prof HM Nurdin Abdullah.(*)


BACA JUGA