Densus 88 Anti Teror Amankan 4 Tersangka Teroris Jaringan Santoso di Sulsel

Sabtu, 11 Agustus 2018 | 13:50 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

Makassar,Gosulsel.com – Densus 88 Mabes Polri dibantu Satuan Anti Teror Polda Sulsel, Polres Bone dan Polres Luwu Tumir Lutim, berhasil mengamankan 4  tersangka teroris berinisial B (28) Y (37) U (40) I (28), Jumat (10/8/2018).

Penangkapan tersebut dilakukan di dua tempat berbeda, B (28) dan Y (37)  diamankan di Kecamatan Tomoni, Luwu Timur sedangkan, U (40) I (28) ditangkap di Kecamatan Amali, Bone.

pt-vale-indonesia

Kabid Humas Polda Sulsel, Kembes Pol Dicky Sondani mengatakan, empat tersangka teroris yang ditamkap di daerah Sulawei Selatan merupakan  jaringan dari Santoso pelaku aksi teror di Poso Sulawesi Tengah.

“Yang mana 4 orang tersangka teroris ini merupakan jaringan poso. Meraka juga adalah jaringan dari pada Santoso meraka juga yang menyuplai menyiapkan bahan bahan peledak. Sampai hari ini yang kami ketahui meraka itu masih jaringannya Satoso yang ada disluaweai tengah,” ujar Dicky Sondani, Sabtu (11/8/2018).

Lanjutnya, keempat orang tersangka teroris tersebut merupakan asli warga Sulswesi Selatan. Panagnkapan dilakukan di kebun dan rumah masing – masing saat bekerja dikebun. Keempat tersangka terorir tersebut juga diketahui sudah lama bergabung dalam aksi jaringan teroris sejak awal Santoso melancarkan serangana di Poso.

Sementara itu, Dicky SomdanI manambahkan bahwa dalam penagkapan tersebut Densus 88 juga berhasil mengamankan barang bukti bahan peledak sebanyak 15 kilogram yang siap diledakkan.

Dicky Sondani juga menduga bahwa tidak menutup kemungkinan bahan peledak yang ditemukan di kebun salah seorang tersangka teroris akan diledakkan dalam waktu dekat ini.

“Tidak menutup kemungkinan meraka akan melakukan akasinya dalam waktu dekat ini. Bisa jadi di memonen 17an. Dan alhamdulillah kita dapat menggaalkan aksinya meraka,” jelasnya.

Sememtara itu, Dicky Sondani juga memyebutkan akan memperketar pengawasan di daerah Sulawesi Selatan, kususnya perbatasan Selawesi Selatan dan Sulsweai hengah dan bekerja sama dengan  tokoh masyaratakat serta kepolisian.

“Kita akan memperkuat daerah-daerah perbatasan antara Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, kemuadian kerjasama degan tokok-tokoh masyarakat  linkungan supaya mereka jangan menerima pelaku-  pelaku teror dan kita juga berkordiansi dengan Kepolisaon dan masyarakat juga supaya jangan terpengaruh ajaran – ajaran radikalisme,” tutupnya.(*)


BACA JUGA