Wapres RI, Muh Jusuf Kalla
#

Memahami Sikap “Abu-abu” Jusuf Kalla di Pilpres 2019

Kamis, 16 Agustus 2018 | 23:25 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com — Konstelasi politik jelang Pilpres diprediksi akan berpengaruh terhadap kekuatan Wapres Jusuf Kalla di Sulsel. Hal ini tercermin dari sikap “abu-abu” JK, meski menolak sebagai ketua tim pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin, tapi dia mengaku siap jika dipercayakan jadi Ketua Dewan Pembina tim pemenangan.

Di sisi lain, keluarga JK, seperti Aksa Mahmud dan Erwin Aksa memberikan sinyal bergabung pada koalisi penantang, yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sinyal dukungan itu tidak menutup kemungkinan adalah bukti pecahnya dukungan keluarga JK di Pilpres.

pt-vale-indonesia

Manager Strategi Jaringan Suara Indonesi (JSI), Nursandy yang diminta tanggapannya tidak menepis, bahwa kekuatan elektoral JK memang sedang diuji di Pilpres tahun depan.

“Ketokohan dan pengaruh elektoral JK memang kembali diuji,” kata Nursandi, Kamis (16/8/2018).

Menurutnya, JK yang tidak ikut pada kontestasi politik bergengsi itu berbuntut pada migrasi pemilih JK pada Pilpres 2014 lalu.

“Saya kira tantangannya karena JK tidak mencalonkan lagi sehingga terjadinya migrasi pemilih berpeluang terjadi,” ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Priyanto mengatakan, memang ada kecenderungan JK tidak terlibat langsung di Pilpres tahun depan. Hal ini juga menjadi sinyal bahwa JK seolah main aman, termasuk pada kubu Jokowi dan koalisi Parpol pengusung.

Halaman:

BACA JUGA