Pelatihan Kecantikan yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, di Lariz Wthree Hotel Makassar, Jumat (29/3/2019)

HARPI Sulsel: Baju Bodo Boleh Dimodifikasi Tapi Tak Meninggalkan Bentuk Bakunya

Jumat, 29 Maret 2019 | 19:47 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Tim Himpunan Ahli Tata Rias dan Busana Daerah (Perias Pengantin) atau dikenal dengan HARPI Melati ini hadir pada sesi Pelatihan Kecantikan yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar.

Ketua HARPI Melati Sulawesi Selatan, Iin Yosoef Madjid mengatakan kehadirannya bersama tim untuk menunjukkan kepada para peserta mengenai rupa atau bentuk baju bodo yang sudah khas dari turun temurun.

pt-vale-indonesia

“Sekarang kan banyak yang sudah modifikasi baju bodo begitu pun dengan make up adat untuk pengantin di Sulsel. Kami hadir ini untuk menunjukkan sekaligus mengajak para peserta untuk melestarikan baju bodo yang sudah ada sejak dulu. Boleh modifikasi tapi jangan meninggalkan bentuk bakunya,” kata Iin.

Karenanya, Iin dan segenap tim yang hadir mencoba merangkul 100 peserta yang merupakan kader PKK Kecamatan untuk dijadikan sebagai penyambung lidah ke masyarakat generasi milenial.

“Kata Melati pada HARPI itu artinya melestarikan. Kami tak mau kelestarian baju bodo dan rias pengantin adat Sulsel hilang dimakan zaman yang canggih ini,” jelasnya.

Tak lupa pula, Iin juga mengapresiasi kegiatan yang dibuka oleh Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail, di mana kegiatan ini diselenggarakan di Lariz Wthree Hotel, Jalan Lagaligo, Makassar. 

“Kita bisa saling transfer ilmu di sini. Kegiatan ini dilaksanakan dua hari. Kami hadir pada sesi pertama kemarin. Antusiasnya luar biasa dan ini sudah jadi tugas kami mengedukasi kelestarian baju bodo di Sulsel,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA