FOTO: Kades Kanjilo, Hj Nuriani/int

Aman dari Banjir, Kades Kanjilo-Pengembang Apresiasi BBWSPJ Normalisasi Kanal

Rabu, 18 Maret 2020 | 21:28 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Rusli - GoCakrawala

GOWA, GOSULSEL.COM– Masyarakat Desa Kanjilo, Kecamatan Barombong, Gowa kini dapat lebih tenang pada musim hujan. Pasalnya, banjir yang selama ini menjadi momok dijamin tak lagi dirasakan.

Hal ini menyusul dengan normalisasi kanal yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Sulsel Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR.

pt-vale-indonesia

Kondisi kanal yang dangkal sementara dalam penanganan. Endapan sedimen yang membuat aliran air di dalam kanal terhambat dikeruk.

Kades Kanjilo, Hj Nuriani menuturkan, pada musim hujan, warga di desanya selalu kebanjiran. Tahun lalu saja, hampir sebagian besar wilayah Desa Kanjilo tergenang banjir.

Banjir tersebut, kata dia, berasal dari air kanal yang meluap. Hal ini dipicu, karena kondisi kanal yang dangkal. Kanal yang merupakan saluran pembuangan air dari Sungai Jeneberang tertutup sedimen.

Nuriani pun menyatakan sangat mengapresiasi langkah normalisasi kanal yang dilakukan Balai Pompengan. Dengan normalisasi itu, Nuriani jamin, warga di desanya aman dari banjir.

“Alhamdulillah. Atas nama pemerintah dan masyarakat Desa Kanjilo, sangat berterima kasih kepada pihak Balai Pompengan yang telah turun melakukan normalisasi kanal ini,” ujar Nuriani kepada Go Cakrawala, Rabu, (18/3/2020)

Kades yang sukses membawa Desa Kanjilo juara III lomba desa tingkat Provinsi Sulsel 2018 silam itu berharap, program normalisasi kanal tersebut dilakukan secara tuntas.

“Harapan kami, sepanjang kanal yang dangkal dikeruk sampai ke ujung. Jadi tidak setengah saja,” pintanya.

Selain Kades Kanjilo, respon positif terhadap normalisasi kanal juga dilontarkan pihak pengembang (Developer,red). Pemilik perumahan Grand Cakra Hidayat, H Darwis Dg Nai menuturkan, langkah normalisasi itu sangat tepat. Diakui, kondisi sedimen di dalam kanal itu memang sudah cukup parah.

Hal ini kemudian yang mengurangi fungsi kanal sebagai saluran pembuangan. Arus air yang melewati kanal terhambat. Bahkan ujung bagian luar kanal yang tembus ke Sungai Jeneberang sudah tertutupi oleh sedimen.

Sehingga saat hujan dengan intensitas tinggi, kanal meluap dan menyebabkan banjir.

“Perumahan kami termasuk salah satu obyek banjir dari meluapnya kanal. Makanya, kami sebagai pengembang sangat bersyukur karena solusi penanganan banjir ini sudah ada dari BBWSPJ,” ungkap H Darwis.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) OP II BBWS Pompengan Jeneberang, Dr H Hasbi menegaskan, normalisasi kanal dilakukan secara keseluruhan.

Itu sesuai instruksi Kepala Balai sebagai bentuk tindak lanjut mengatasi banjir yang dikeluhkan masyarakat.

“Sepanjang kanal semua dikeruk. Secara keseluruhan kurang lebih 1 kilometer,” pungkas Hasbi. (*)


BACA JUGA