Danny Pomanto (kiri) saat mencoba GeNose di kediamannya, Selasa (23/02/2021)

Gandeng UGM, Danny Pomanto Siapkan GeNose Tangani Covid-19 di Makassar

Selasa, 23 Februari 2021 | 22:19 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Fatmawati Rusdi akan bergerak cepat memutus rantai penyebaran Covid-19 usai dilantik nanti. Sesuai jadwal, keduanya dilantik pada 26 Februari nanti.

Dalam program tracing dan testing Covid-19, Danny akan menggunakan alat pendeteksi virus Covid-19 yang dikembangkan ahli Universitas Gajah Mada (UGM) yakni GeNose. Rencananya, 1.000 unit mesin GeNose didatangkan untuk membantu program penanganan Covid-19 yang akan di-launching awal Maret nanti.

pt-vale-indonesia

“Nanti alat GeNose ini dibutuhkan untuk melakukan tracing dan testing di seluruh kelurahan, RT-RW di Makassar, untuk mendeteksi warga dan nantinya diketahui treatment yang akan dilakukan pada warga yang terinfeksi sesuai kadar gejalanya,” ungkap Danny, Selasa (23/02/2021).

Sementara, menurut Project Leader GeNose UGM, Isnaini, pihaknya mengapresiasi program yang akan dilaksanakan Pemkot Makassar. Sebab, ingin menggunakan alat pendeteksi Covid-19 temuan anak bangsa sendiri. 

“Program ini luar biasa, dibutuhkan keberanian dari seorang pemimpin, karena teknik untuk menghentikan penyebaran Covid-19 ini harus segera serentak. Coverage-nya harus 85 persen, di bawah itu sulit, di Indonesia hanya 3 persen coverage-nya, makanya puncak Covid-19 belum jelas,” ujar Isnaini.

Terkait rencana Pemkot membeli 1.000 unit mesin GeNose dengan kantongnya, lanjut Isnaini, dengan asumsi testing dilakukan pada seluruh warga Makassar yang berjumlah sekitar 1,5 Juta. Anggaran pengadaan diperkirakan mencapai Rp300 Miliar. 

“Coba bandingkan dengan alat testing lainnya, PCR Rp900 Ribu, Antigen Rp200 Ribu, pakai GeNose sekali testing hanya Rp11 Ribu. Kita lihat di Bali, akibat pandemi kehilangan devisa Rp116 Triliun, dengan anggaran recovery Rp1 Triliun, mereka akan menyelesaikan masalah yang terjadi,” sambungnya.

Isnaini menambahkan, teknologi GeNose ini sudah mulai diterapkan di beberapa stasiun kereta api di Pulau Jawa. Kemudian nantinya akan diterapkan di bandara dan pelabuhan-pelabuhan di seluruh Indonesia.(*)


BACA JUGA