Minim Sertifikasi, Tukang Bangunan Asal Makassar Kalah Bersaing

Selasa, 15 Juni 2021 | 16:56 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Tenaga kerja konstruksi atau tukang bangunan yang berasal dari Kota Makassar rupanya masih banyak yang belum bersertifikat. Imbasnya, proyek yang ada hanya diisi oleh pekerja migran.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan. Alasannya, kata dia, para pekerja juga enggan untuk mengikuti pelatihan kerja.

“Rata-rata pekerja yang begitu saat kita mau sertifikasi, mereka agak tidak mau menerima,” ungkap Irwan, Selasa (15/06/2021).

Sejauh ini, ia mengaku sudah berupaya agar tukang batu bisa disertifikasi melalui pelatihan kerja. Sehingga, kontraktor proyek di Makassar bisa lebih memiliki mereka ketimbang pekerja di luar Makassar.

“Perlu ada pemahaman, jadi perlu ada tahap sosialisasi. Itu yang kita lakukan agar mereka dapat disertifikasi,” ujarnya.

“Tahun ini kita anggarkan untuk sertifikasi tukang bangunan. Masa kita mau kalah sama pekerja di luar Makassar,” tukas Irwan.

Sebelumnya, pekerja migran sempat menjadi viral. Datang bekerja di proyek Apartemen 31 Sudirman, mereka justru dinyatakan positif Covid-19. Lokasi proyek kemudian disegel oleh Satpol PP Makassar.

Data terakhir pada 7 Juni lalu, sebanyak 100 dari 234 pekerja Apartemen 31 Sudirman terkonfirmasi positif Covid-19. Tetapi, 11 diantaranya sudah negatif.(*)


BACA JUGA