Direktur Operasional Perumda Pasar Makassar Raya, Saharuddin Ridwan (kiri) saat mensosialisasikan QRIS di Pasar Kampung Baru, Kamis (12/08/2021)

Sosialisasikan QRIS, Perumda Pasar Makassar Genjot Penerapan Transaksi Digital

Kamis, 12 Agustus 2021 | 14:59 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Makassar Raya terus mengaungkan program digitalisasi. Termasuk pembayaran melalui jaringan internet.

Terbaru, Perumda Pasar telah menerapkan transaksi digital via Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS). Sosialisasi ke pedang pun mulai dilakukan di Pasar Kampung Baru, Kamis (12/08/2021).

Pembayaran dengan menggunakan QRIS merupakan hasil kerjasama dengan Bank Indonesia (BI). Pihaknya memfasilitasi agar pedagang terus bisa bertransaksi secara digital.

Direktur Operasional (Dirops) Perumda Pasar Makassar Raya, Saharuddin Ridwan menyebut pihaknya sedari dulu terus mendorong digitalisasi pasar. Apalagi penularan Covid-19 kian menyebar.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini di mana harus diterapkan jaga jarak dan menghindari kerumunan, bagaimana caranya pedagang bisa menjual dengan transaksi non tunai,” jelas Sahar.

Program digitalisasi ini juga diamanatkan ke Perumda Pasar Makassar oleh Kemendagri. Adapun Pasar Kampung Baru dipilih menjadi percontohan.

“Pasar ini adalah pusat dijadikan sentra digitalisasi pasar di Sulsel. Jadi Kemendagri menjadikan sebagai pasar digitalisasi. Sehingga kita akan perkuat lagi,” sambung Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) ini.

18 pasar unit di bawah naungan Perumda Pasar Makassar akan menerapkan transaksi via QRIS. Sosialisasi penerapan ini akan digelar tiga kali di pasar berbeda.

“Mudah-mudahan QRIS bisa berjalan maksimal. Silakan pasar-pasar yang lain kita siap untuk bekerjasama,” tukas Sahar.

Sementara itu, Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Sulsel, Devi Ika Puspitasari mengapresiasi Pasar Kampung Baru menjadi percontohan pasar digital. Ia juga menilai bahwa penting mendorong digitalisasi pasar di tengah pandemi Covid-19.

“Di era pandemi Covid-19 kita harus menyesuaikan diri. Utamanya dalam pembayaran dulu kita tunai sekarang mestinya non tunai,” tutupnya. (*)


BACA JUGA