Proses tambang oleh Vale Indonesia di Blok Sorowako, Luwu Timur/IST

Vale Indonesia Dorong Pelestarian Lingkungan dan Pertambangan Jalan Beriringan

Senin, 29 November 2021 | 22:15 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

LUWU TIMUR, GOSULSEL.COM –- Sudah 53 tahun, PT Vale Indonesia Tbk menambang di blok Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Selama itu pula, tambang nikel ini terus berupaya dalam menjaga lingkungan demi pertambangan berkelanjutan.

Vale Indonesia sadar, pertambangan berbasis ramah lingkungan harus diterapkan sejak awal beroperasi. Berbagai upaya pun kini telah dilakukan.

pt-vale-indonesia

Perseroan berfokus pada penerapan operasional ramah lingkungan. Juga melakukan reklamasi pasca tambang serta pembibitan yang merupakan komitmen Vale Indonesia terhadap Perjanjian Paris pada 2015 untuk menghadapi perubahan iklim.

Operasional ramah lingkungan itu dibuktikan dengan menerapkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Dengan begitu, emisi karbon dapat kurangi sehingga perubahan iklim bisa dicegah.

Salah satu EBT yang dihadirkan Vale Indonesia ialah membangun dan mengoperasikan 3 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas sebesar 365 Megawatt (MW) dan berkontribusi terhadap 36% total energi yang dibutuhkan perusahaan untuk beroperasi. 3 PLTA tersebut mampu mengurangi emisi CO2 lebih dari 1 juta ton CO2eq setiap tahun.

Di operasional pabrik di Blok Sorowako juga telah diterapkan penggunaan teknologi electric boiler. Begitu pula dengan pemanfaatan biodiesel B30.

Sementara untuk reklamasi pasca tambang dan pembibitan, Vale Indonesia memanfaatkan lahan seluas 2,5 hektar are (Ha) di Sorowako. Dan menghasilkan sebanyak 700.000 bibit per tahun untuk merehabilitasi 100 hektar area pasca tambang. Dari data September 2021, sudah ada 3.301 hektare lahan yang direklamasi.

Dulu hingga sekarang, Vale Indonesia tetap konsisten dan menaruh perhatian lebih terhadap pelestarian lingkungan. Berkat itu pula, perusahaan berkode imiten INCO ini meraih penghargaan Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Proper Hijau merupakan program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.

“Kami bangga karena menjadi perusahaan tambang pertama yang menerima ini,” ujar Wakil Presiden Direktur Vale Indonesia, Adriansyah Chaniago saat Public Expose Live 2021 secara virtual, Rabu (08/09/2021).

“Dengan kualitas air yang baik akan berdampak positif bagi lingkungan. Vale berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 30% di 2030 dan menjadi carbon neutral pada 2050,” sambungnya.

Penghargaan lainnya adalah Good Mining Practice Award atau Penghargaan Praktek Pertambangan yang Baik 2021. Pencapaian itu diberikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk tiga kategori.

Masing-masing yakni trofi utama untuk kategori Penghargaan Pengelolaan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara, dan Aditama untuk kategori Penghargaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara. Serta trofi utama untuk kategori Penghargaan Pengelolaan Konservasi Mineral dan Batubara.

Tahun 2021 pun menjadi tahun kelima Vale Indonesia di mana meraih Aditama. Yang juga merupakan penghargaan tertinggi pengelolaan lingkungan.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah terhadap komitmen Vale Indonesia. Itu dalam melakukan upaya untuk mematuhi kaidah teknis, melaksanakan konservasi sumberdaya dan cadangan, menciptakan kondisi kerja yang aman dan perlindungan terhadap lingkungan hidup, dalam rangka mewujudkan praktik pertambangan yang baik.

Penghargaan Prestasi Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik tersebut merupakan rangkaian acara peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-76 yang jatuh pada tanggal 28 September 2021. Adapun tema yang diusung “Energi Tumbuh, Energi Tangguh”.

Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy menyampaikan penghargaan tersebut merupakan wujud pengakuan pemerintah atas kinerja lingkungan yang baik. Pencapaian tersebut tidak lepas dari peran dan kerja keras para karyawan dan rekan usaha PT Vale, serta tentunya dukungan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah.

“Di sisi lain, penghargaan ini menjadi cambuk bagi kita untuk terus-menerus meningkatkan kinerja, sebab pengelolaan lingkungan yang baik bukan merupakan opsi melainkan suatu keharusan dan wujud tanggung jawab perusahaan terhadap para pemangku kepentingan serta lingkungan,” tukas Febriany Eddy.

Dua pencapaian tersebut merupakan beberapa diantara penghargaan yang terus didapat Vale Indonesia atas komitmennya terhadap pertambangan berkelanjutan. Dengan mengutamakan konsep ramah lingkungan, perseroan berupaya agar bisa menambang tanpa menjaga lingkungan sekitar.

Sejalan dengan komitmen tersebut, Vale Indonesia bahkan telah menyatakan target besarnya yakni menambang tanpa emisi karbon atau net zero emission di tahun 2050 mendatang. Dan itu disampaikan langsung di Conference of the Parties (COP26) United Nation Framework on Climate Change Conference (UNFCCC) yang digelar di Glasgow, Skotlandia pada 31 Oktober lalu.

Presiden Direktur, Febriany Eddy yang ditunjuk sebagai pembicara dalam forum Business Leadership menyampaikan sejumlah hal penting berkaitan dengan masa depan perusahaan tambang yang berpusat di Sorowako, Luwu Timur ini. Salah satunya, emisi karbon.

Melalui tema “Supporting Ambitious Target Achievement on GHG Emission Reduction”, Febriany menegaskan komitmen Vale Indonesia memperhatikan lingkungan. Seiring dengan memacu pertambangan berkelanjutan.

“Saya ingin menggunakan momen ini untuk menegaskan kembali komitmen Vale untuk menjadi industri pertambangan, yang didorong oleh keberlanjutan dan bekerja untuk mencapai target ambisius net zero emission pada tahun 2050,” tutup Febriany.(*)


BACA JUGA