Bupati Gowa Sebut PAUD Tonggak Utama Bangun SDM Unggul

Selasa, 30 November 2021 | 17:06 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM–Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengikuti Pengukuhan Pengukuhan Pokja Bunda PAUD dan Bunda Pauf Kecamatan se-Kabupaten Gowa dan Penandatangan MoU Komitmen Paud Holistik Integratif di Gedung De’Bollo, Selasa (30/11/2021).

Bupati Adnan mengatakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi salah satu tonggak utama dalam membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan lebih baik. Menurutnya usia keemasan manusia dimulai pada usia 0-8 tahun sehingga peran Bunda PAUD sangat dibutuhkan.

“Kita sekarang melakukan komitmen pendidikan anak yang terintegratif, karena usia keemasan manusia itu adalah 0-8 tahun, maka tentu PAUD menjadi salah satu tonggak utama dalam membangun SDM yang lebih baik di masa yang akan datang,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Gowa itu mengaku, jika membentuk anak dalam usia keemasannya, maka otomatis akan dengan cepat melahirkan SDM yang unggul dan memiliki kompetensi.

Ia berharap dengan adanya komitmen terintegratif yang dilakukan antara Bunda Paud dan Pemerintah Kabupaten Gowa melalui SKPD terkait akan mampu mempersiapkan SDM yang lebih baik dan lebih unggul di masa yang akan datang.

“Ibaratnya jika kita membangun rumah dengan pondasinya baik maka berapa lantai pun yang kita bangun maka akan bagus. Sama dengan pendidikan, untuk membangun masa depan anak yang lebih baik, memiliki SDM yang unggul dan memiliki kompetensi maka harus pondasinya bagus yang dimulai dari PAUD karena usia keemasannya itu 0-8 tahun,” jelas Adnan.

Sementara Bunda Paud Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan mengungkapkan selain melakukan pengukuhan terhadap Pokja Bunda PAUD dan Bunda PAUD Kecamatan, pihaknya juga melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) bersama delapan SKPD sebagai komitmen PAUD Holistik Integratif.

Delapan SKPD tersebut yakni, Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas PMD dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Dirinya menjelaskan, PAUD Holistik Integratif merupakan upaya untuk memenuhi lima kebutuhan anak usia dini yang harus dipenuhi, yakni kebutuhan pendidikan, kebutuhan di bidang kesehatan, kebutuhan untuk mendapat perlindungan, kebutuhan untuk mendapat pengasuhan dan kesejahteraan anak. Sehingga pihaknya melakukan penandatangan MoU bersama delapan SKPD.

“Kenapa delapan SKPD hari ini dilakukan MoU karena SKPD itu harus memenuhi semua capaian yang ada di dalam PAUD Holistik Integratif. Jadi tugas-tugasnya semua berbeda Seperti Dinas Pendidikan harus menyediakan pendidikan yang berkualitas, dia harus punya tenaga didik atau guru-guru yang memadai dan mampu mendidik anak-anak usia dini,” katanya.

Begitupun dengan Dinas Dukcapil anak-anak yang bersekolah di PAUD semuanya harus punya Akta Kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA). Sementara di kesehatan, dalam pelaksanaan PAUD tentunya harus mendapatkan kesehatan.

“Misalnya edukasi membersihkan gigi dengan benar, kemudian semua buku vaksinasinya lengkap, dan lain sebagainya. Disitu juga diajarkan untuk pola hidup bersih sehat, bagaimana dia mencuci tangan, bagaimana dia memilih makan yang sehat. Begitupun dengan SKPD lain yang sama pentingnya dalam komiten PAUD holistik ini,” jelas Priska. (*)


BACA JUGA