Hasmah, pedagang mengeluhkan harga minyak goreng tak kunjung turun.

Harga Minyak Goreng Tak Kunjung Turun, Pedagang di Gowa Mengeluh

Kamis, 13 Januari 2022 | 13:43 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM–Harga minyak goreng di Kabupaten Gowa hingga hari ini, Kamis (13/1/2022) tak kunjung turun.

Kondisi tersebut sangat dikeluhkan oleh para pedagang. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Hasmah.

pt-vale-indonesia

Ditemui tempat dagangannya, Hasmah menuturkan bahwa, harga minyak goreng saat ini tak kunjung turun.

Harganya sangat tinggi. Untuk harga minyak per liternya itu sebesar Rp 20.000. Sementara harga minyak kemasan isi 2 liter sebesar Rp 42.000.

“Masih tinggi sekali harganya. Dari tahun baru kemarin sampai saat ini belum juga turun. Sebelumnya hanya Rp 38.000,” keluhnya.

Menurut Hasmah, dirinya terpaksa mengurangi stok minyak goreng untuk dijual. Selain karena harganya tinggi, pembeli juga semakin sepi.

“Sengaja saya kurangi karena kita belum tahu kapan turun harganya ini minyak goreng,” ujarnya.

Selain mengurangi stok, Hasmah juga tidak lagi menjual minyak goreng curah. Karena kata Hasmah, pembeli sekarang lebih mencari minyak goreng kemasan. Selain kualitasnya bagus, harganya juga hampir sama dengan minyak goreng curah.

Ditanya bagaimana cara menyiasati harga minyak goreng yang tak kunjung turun ini, Hasmah mengatakan dirinya hanya membatasi stok penjualan.

“Sembari kita tunggu harga minyak ini turun. Omzet penjualan juga sangat turun karena pembeli sepi,” tambahnya.

Untuk diketahui, berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS), kenaikan harga minyak goreng dipengaruhi oleh kenaikan 3 jenis minyak goreng, yaitu :

-Minyak goreng curah Rp 17.700/kg, naik 31.11 % ytd

-Minyak goreng bermerek I Rp 19.200. naik 27.15 % ytd

-Minyak goreng bermerek II Rp 18.000. naik 30,10 % ytd.

Kenaikan harga minyak goreng diramal akan terus berlanjut sampai kuartal I-2022.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan ada dua penyebab kenapa harga komoditas kebetuhan pokok ini naik dan akan terus meroket.

Pertama, pasokan Crude Palm Oil (CPO), sebagai bahan baku turun secara global.

Kedua, di Indonesia banyak produsen minyak goreng yang tidak berafiliasi dengan produsen CPO atau kebun sawit.

Ini menyebabkan harga minyak goreng sangat bergantung terhadap harga CPO. Akibatnya harga minyak goreng terutama curah dan kemasan meningkat tajam. (*)


BACA JUGA