Hasil Penelitian Zepp Health: Durasi Tidur Masyakarat Dunia Menurun

Senin, 25 April 2022 | 23:59 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa tidur malam yang berkualitas merupakan kunci untuk menjaga kesehatan. Orang yang tidurnya terlalu sedikit berisiko lebih tinggi mengalami obesitas dan penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang bisa tidur rata-rata delapan jam per malam.

Mengerti akan pentingnya tidur yang berkualitas bagi kesehatan, perusahaan Smart Wearable terkemuka, Zepp Health, baru-baru ini merilis International Sleep White Paper 2021 dengan mengolah data yang diambil dari perangkat wearable pintar Amazfit dan Zepp.

pt-vale-indonesia

Laporan tersebut berisi temuan utama terkait kualitas dan durasi tidur lebih dari 26 juta pengguna global, untuk membantu pengguna lebih memahami korelasi antara status kesehatan dan kondisi tidur. Beberapa penemuan menarik yang dilaporkan diantaranya:

1. Durasi tidur rata-rata global menurun dibandingkan tahun 2020,
2. Rata-rata durasi tidur pengguna di Indonesia hanya 6,5 jam,
3. Gaya hidup aktif menghasilkan kualitas tidur yang lebih baik,
4. Tubuh cenderung mempertahankan kinerja yang lebih baik dengan rata-rata 7-8 jam tidur,

Perusahaan yang berhasil meraih peringkat lima besar (Top 5) dalam pengiriman jam tangan dewasa secara global (global adult watch shipments) menurut data baru dari International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Wearable Device Tracker ini, memiliki visi menciptakan produk cerdas yang memberdayakan gaya hidup sehat. Teknologi canggih pemantau tidur ciptaan Zepp Health yang dapat ditemukan dalam seluruh model smartwatch Amazfit ini secara akurat melacak tahapan tidur pengguna dan memeriksa kualitas pernapasan tidur mereka.

Melalui kombinasi penilaian kesehatan menyeluruh, perangkat pintar dari Zepp Health ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas tidur pengguna disertai dengan saran terperinci untuk perbaikan kebiasaan tidur.

International Sleep White Paper 2021 yang dirilis oleh Zepp Health ini menggunakan data utama termasuk durasi tidur, Body Mass Index (BMI), Detak Jantung Istirahat (Resting Heart Rate), dan jumlah langkah untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang status tidur kepada pengguna untuk pengelolaan kesehatan yang lebih baik. Data yang dikumpulkan ini telah diproses dengan teknik penyamaran data untuk memastikan privasi informasi pribadi.

Rata-rata, pengguna global melaporkan 59 hari dimana mereka tidur kurang dari 7 jam pada tahun 2021. Durasi tidur rata-rata secara global telah menurun dibandingkan tahun 2020, yaitu 7 jam 9 menit pada tahun 2021, dengan pengguna wanita tidur relatif lebih lama daripada pengguna pria.

Secara global, pengguna dari Belgia memperoleh rata-rata durasi tidur terlama yaitu 7,5 jam per malam, diikuti oleh Republik Irlandia dan Belanda. Secara komparatif, pengguna dari Indonesia memiliki waktu tidur lebih sedikit, dengan durasi tidur rata-rata 6 jam 36 menit, diikuti oleh Jepang dan Malaysia.

Memiliki waktu tidur yang kurang dari jumlah tidur yang diperlukan bagi tubuh dapat mempengaruhi kinerja tubuh rata-rata. Penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa membutuhkan setidaknya tujuh jam tidur per malam, sementara anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak tidur malam, mulai dari delapan hingga 10 jam. Kurang tidur yang parah dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, dan gangguan kesehatan mental.

Temuan baru yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research, menunjukkan bahwa kekhawatiran seputar pandemi COVID-19 telah berkontribusi secara signifikan terhadap insomnia dan kekurangan tidur. Pada tahun 2021, kurang tidur meningkat secara global. Pengguna dewasa dari seluruh dunia melaporkan kurang tidur rata-rata hampir 60 hari sepanjang tahun 2021, dengan pengguna pria melaporkan jumlah yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pengguna wanita.

Gaya hidup aktif menghasilkan kualitas tidur yang lebih baik, detak jantung istirahat yang lebih rendah, dan BMI yang lebih sehat. Laporan tahunan Zepp Health menunjukkan bahwa pengguna yang berjalan 12.000 hingga 20.000 langkah per hari mempertahankan kualitas tidur yang lebih tinggi dan detak jantung istirahat yang lebih sehat yaitu sekitar 62. Latihan aerobik menengah bermanfaat bagi penderita insomnia. Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk berolahraga secara teratur dan mempertahankan gaya hidup aktif untuk meningkatkan kualitas tidur dan memperpanjang durasi tidur.

Laporan Zepp Health ini juga menyoroti bahwa tidur yang cukup dapat secara positif mempengaruhi kinerja fisik secara keseluruhan, kualitas tidur, dan mengurangi stres. Laporan ini juga menunjukkan bahwa dengan tujuh hingga delapan jam tidur, tubuh kemungkinan besar akan mempertahankan skor BMI yang lebih sehat, serta skor tidur yang lebih baik.(*)


BACA JUGA