Media Gathering oleh Pupuk Indonesia di Santai Place Room Lantai 9 Hotel Four Points by Sheraton, Selasa (24/05/2022)

Selengwengkan Pupuk Bersubsidi, Pupuk Indonesia Ancam Sanksi Distributor Nakal

Selasa, 24 Mei 2022 | 20:55 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan penyaluran pupuk bersubsidi di Sulsel berjalan lancar. Pihaknya pun berpedoman dengan ketentuan yang berlaku.

SVP PSO Wilayah Timur, Muhammad Yusri, menegaskan Pupuk Indonesia tidak akan segan memberikan sanksi hingga pemberhentian kerja sama kepada distributor dan kios resmi yang kedapatan terlibat dalam penyelewengan pupuk bersubsidi. Pupuk Indonesia juga siap mendukung aparat penegak hukum untuk mengungkap kasus penyelewengan pupuk bersubsidi yang terjadi di wilayah Sulawesi Selatan.

pt-vale-indonesia

“Kami tidak akan segan untuk memberikan sanksi kepada siapa pun di jaringan distribusi kami jika terlibat dalam penyalahgunaan pupuk bersubsidi,” ucap Yusri saat Media Gathering Pupuk Indonesia di Santai Place Room Lantai 9 Hotel Four Points by Sheraton, Selasa (24/05/2022).

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas TPHBUN Sulsel, Muhlis Mori mengatakan agar pupuk subsidi tidak salah sasaran maka setiap daerah diperuntukkan untuk membuat perda. Itu terkait pelarangan penjualan pupuk subsidi bagi usaha perikanan.

“Dan perda itu sudah harus ada tahun ini. Karena tahun sebelumnya memang masih diizinkan pupuk subsidi disalurkan untuk usaha perikanan, seperti tambak, tapi tahun ini sudah tidak boleh,” jelasnya.

Diketahui, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi di Sulsel sebanyak 230.480 ton hingga 23 Mei 2022. Jumlah ini sudah mencapai 40% dari total alokasi pupuk bersubsidi di Sulawesi Selatan sebesar 572.032 ton.

Penyaluran tersebut terdiri dari tujuh jenis pupuk bersubsidi, yaitu pupuk Urea, SP-36, ZA, NPK, dan Organik Granul. Rinciannya, pupuk Urea sebesar 133.253 ton, SP-36 2.849 ton, ZA 7.959 ton, NPK 80.286 ton, dan organik 4.728 ton.

Pihaknya juga telah menyalurkan pupuk organik cair sebanyak 6.441 liter dan NPK Spesifik Kakao sebanyak 1.405 Ton kepada petani di Sulawesi Selatan atau 57% dari alokasi sebesar 2.466 ton.

Adapun stok pupuk bersubsidi produsen di Sulawesi Selatan total mencapai 75.800 ton. Jumlah ini jauh lebih banyak dari stok ketentuan minimum pemerintah. Secara teknis, Pupuk bersubsidi di Sulsel disalurkan oleh dua anak perusahaan Pupuk Indonesia, yaitu PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Petrokimia Gresik.

Dalam penyalurannya, Pupuk Indonesia memiliki jaringan distribusi yang cukup baik di Sulsel. Adapun jaringan distribusi ini terdiri dari 52 distributor, 1.118 kios pengecer resmi, 46 unit gudang (Distribution Center (DC) dan Lini III) dengan total kapasitas sekitar 141 ribu ton, hingga memiliki 42 personil petugas lapangan yang tersebar pada 24 kabupaten/kota di Sulsel.(*)


BACA JUGA