Haru dan Bangga Warnai Wisuda Santri dan Santriwati MTQ Darul Falah Center Camba

Minggu, 04 Juni 2023 | 18:07 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAROS, GOSULSEL.COM – Suasana haru menyelimuti wisuda tahfidzul qur’an di aula kantor Kecamatan Camba siang tadi. Ada puluhan orang tua yang menyaksikan anak-anaknya diwisuda dari Madrasah Tahfizul Qur’an (MTQ) Darul Falah Center.

Anak-anak dengan usia remaja antara 11 sampai dengan 12 tahun itu dinyatakan telah menghafal juz 29-30, selama belajar di madrasah tersebut. Emosi para orang tua pun pecah menjadi bangga yang mengharukan.

pt-vale-indonesia

Santri dan santriwati yang diwisuda pun dipakaikan mahkota. Menurut kepala Madrasah Tahfidzul Qur’an Darul Falah Center Ustad Ishaq, itu merupakan simbol kemuliaan dan keistimewaan kepada para penghafal qur’an.

Suasana bangga dan haru pun semakin menjadi-jadi setelah kepala madrasah yang terletak di Dusun Ujung, Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros itu menyampaikan pengumuman penting akan prestasi yang baru-baru ini santrinya raih di tingkat Provinsi.

“Alhamdulillah, salah satu santri kita juara 3 tilawah gebyar pendidikan anak PAUD usia dini, tingkat provinsi sulawesi selatan,” kata ustad Ishaq, disambut haru dan tepuk tangan orang tua santri yang hadir.

Salah satu orang tua santriwati Ikhwan Bahar, saat diwawancarai mengaku haru dan bangga sekaligus tidak menyangka kalau anaknya mampu menghafal beberapa juz yang ada dalam kita ummat islam seluruh dunia itu.

“Kita menangis karena bahagia sekali. Susah untuk berkata-kata, seolah tidak percaya kalau anak-anak kami diusia seperti ini mampu menghafal beberapa juz. Luar biasa bangga kami ini. Alhamdulillah,” ujar Ikhwan Bahar.

Pendakwah muda ini pun menaruh harapan besar kepada anak-anak ini agar nantinya bisa menjadi wasilah sebagai generasi penerus. “Seperti visi dan misi madrasah yakni insan qurani berakhlak rabbani,” kata Ikhwan Bahar. Minggu (4/6/2023).

Madrasah-madrasah seperti ini memang sudah selayaknya mendapatkan perhatian khusus pemerintah dan orang tua. Alasannya pun sederhana, ilmu dunia dan akhirat semestinya dikejar selaras, agar bekal menuju masa depan jadi seimbang.

Berikut juga dengan tidak ada alasan bagi pemerintah dan setiap orang tua untuk menjadikan sekolah-sekolah agama sebagai alternatif belaka. Melainkan sebagai rujukan utama dalam menyekolahkan anak-anak.(*)

Tags:

BACA JUGA