(FOTO: Patung Walter Monginsidi di Taman Maccini, Jalan Urip Sumoharjo Makassar/Kamis, 27 Oktober 2016/Marwan Paris/Gosulsel.com)

Mengenang Monginsidi, Mengenang Spirit Perlawanan Pemuda Sulawesi

Kamis, 27 Oktober 2016 | 12:50 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Marwan Paris - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com — Puluhan tahun telah berlalu sejak perjuangan para Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) rela bergumul darah demi memperjuangkan keutuhan NKRI.

Salah seorang anggota laskar pemuda sekaligus pelopor LAPRIS, adalah Robert Wolter Mongisidi, nyong asal Manado ini turut merenggang nyawa pada sebuah eksekusi mati saat tertangkap pasukan agresi militer Belanda di Makassar.

pt-vale-indonesia

Atas jasa perjuangannya itu, RW Monginsidi dianugerahi sebagai Pahlawann Nasional dan di Makassar dibangunlah patung yang serupa dengannya di tengah sebuah taman. Namun yang umum dikenal masyarakat itu sebagai taman Maccini yang berada di pertigaan Jalan Mesjid Raya, Jalan Gunung Bawakaraeng, dan Urip Sumoharjo tersebut.

(FOTO: Patung Walter Monginsidi di Taman Maccini, Jalan Urip Sumoharjo Makassar/Kamis, 27 Oktober 2016/Marwan Paris/Gosulsel.com)

(FOTO: Patung Walter Monginsidi di Taman Maccini, Jalan Urip Sumoharjo Makassar/Kamis, 27 Oktober 2016/Marwan Paris/Gosulsel.com)

“Sekitar tahun 80an dibangun itu patung, bersamaan mi dengan ini taman. Itu patungnya monginsidi, pahlawan perjuangan. Tapi orang sekitar sini lebih kenal dengan taman maccini dari pada itu patung,” kata Syamsuddin, seorang brigade taman yang tiap hari mengurus tempat tersebut kepada Gosulsel.com, Rabu (26/10/2016).

Memang, ungkap Syamsuddin, patung tersebut tidak terlalu dikenal ketimbang tamannya. Sebelum taman tersebut kembali terurus seperti saat ini, kondisinya tidak terawat dengan baik. Keterangan yang tertera di sekitar patung pun telah pudar dan juga tak ada papan informasi penjelasan terkait patung ini.

“Susah mi orang kenali itu patung, karena terhapusmi semua mi tulisannya. Tinggal itu mami tulisan di bawa patungnya yang bisa dibaca,” kata Syamsuddin.

(FOTO: Patung Walter Monginsidi di Taman Maccini, Jalan Urip Sumoharjo Makassar/Kamis, 27 Oktober 2016/Marwan Paris/Gosulsel.com)

(FOTO: Patung Walter Monginsidi di Taman Maccini, Jalan Urip Sumoharjo Makassar/Kamis, 27 Oktober 2016/Marwan Paris/Gosulsel.com)

Ukiran yang tersisa itu bertuliskan “Setia hingga terahir dalam keyakinan”. Sebuah ungkapan yang merangkumkan perjuangan dari WR Monginsidi. Walaupun demikian, kondisi taman yang sebelumnya berantakan tak terurus, kini mulai asri  lagi. Tamannya ditata rapi, ditanami tanaman dan kembang baru. Cat patung juga diperbarui. Berkat para brigade taman kota Pemerintah Kota (Pemot) Makassar yang tiap hari menjaga dan mengurus taman tersebut.

Kini Nyong Manado itu pun masih tegap berdiri di tengah arus perkembangan kota Makassar. Seolah lalu-lalang kendaraan di sekitar taman tak menggoyahkan pandangan yang seakan memantau dan mengawasi gerak musuh di hadapanya.(*)