Salurkan Modal hingga Rp1 Triliun, Amartha Majukan 700.000 UMKM Sulawesi

Tuesday, 16 September 2025 | 17:02 Wita - Editor: Agung Eka -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Amartha, layanan fintech pendanaan (P2P lending) mikro yang sudah berkecimpung selama 15 tahun terus mendorong digitalisasi UMKM di pedesaan.

Lewat layanan AmarthaFin yang semakin lengkap, masyarakat di perdesaan dapat bertransaksi pembayaran digital, investasi mikro, penjualan PPOB, hingga akses permodalan dari satu aplikasi saja.

Sejak beroperasi di pulau Sulawesi pada tahun 2019 lalu, Amartha terus mendorong ekonomi daerah lewat pemberdayaan UMKM lokal. Amartha mencatatkan, sebanyak 700 ribu perempuan pengusaha UMKM di Sulawesi telah menerima modal produktif. Amartha pun telah menyalurkan lebih dari Rp1 Triliun modal kerja ke wilayah Sulawesi dalam waktu satu tahun terakhir.

PT-Vale

Harumi Supit, VP Public Relations Amartha menjelaskan, potensi ekonomi daerah dan masyarakat perdesaan sangat besar, namun belum terealisasi secara optimal.

“Melalui AmarthaFin, kami menghadirkan layanan keuangan digital yanglebih lengkap, yang khusus dirancang untuk kebutuhan masyarakat perdesaan guna mendorong inklusi keuangan serta memicu pertumbuhan ekonomi daerah. Layanan AmarthaFin memudahkan masyarakat desa dan pengusaha UMKM untuk bertransaksi keuangan digital secara aman dan praktis,” jelasnya, Selasa (16/9/2025).

Di samping layanan digital melalui AmarthaFin, lanjut Harumi, Amartha tetap memberikan pendampingan usaha kepada mitra UMKM binaan. Lebih dari 1.300 tenagalapangan tersebar di wilayah Sulawesi, yang bertugas untuk memberikan edukasi literasi keuangan dan digital kepada mitra UMKM binaan.

“Kombinasi teknologi dan layanan tenaga lapangan, terbukti mampu mendorong pertumbuhan UMKM didesa dan memitigasi risiko dengan baik,” ucapnya.

Menyadari besarnya potensi ekonomi daerah yang ditopang oleh UMKM, pemerintah juga terus mendorong pertumbuhan UMKM lewat berbagai program peningkatan kapasitas pengusaha UMKM.

Andi Erni Ramanga selaku Plt Kabid Pengembangan Diskop Sulsel menjelaskan tantangan yang dihadapi UMKM lokal masih terletak pada sulitnya akses permodalan, adopsi digital, hingga peningkatan kapasitas.

“Oleh sebab itu, Dinas Koperasi pun menyediakan fasilitas yang mendukung UMKM untuk naik kelas,mulai dari konsultan bisnis, inkubator di UPT PLUT DisKop Sulsel, seperti inkubator digital, fashion, kuliner, IT, dan studio untuk pemasaran digital. Harapannya, UMKM Sulawesi Selatan bisa naik kelas dan punya daya saing tingg,” jelasnya.

Sejalan dengan upaya dari Dinas Koperasi, Aswin Gantina, Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan juga menyampaikan inisiatif Bank Indonesiauntuk mendukung UMKM.

“Bank Indonesia mendorong UMKM untuk melek digitaldan melakukan pencatatan keuangan secara digital. Peningkatan kapasitas punjuga dilakukan lewat berbagai kegiatan seperti program UMKM Rewako, RewakoPetani, Rewako Ekspor, dan Rewako Fashion. Hal ini akan sangat membantu bagipengusaha UMKM agar dapat mengakses pembiayaan dan memperluas pasar,” katanya.

Kehadiran Amartha lewat teknologi yang dapat menjangkau UMKM di perdesaanturut berkontribusi dalam mengakselerasi adopsi digital bagi UMKM lokal. Lebih dari 100.000 masyarakat desa di Sulawesi telah menggunakan aplikasi AmarthaFinuntuk bertransaksi digital.

“Ke depan, kami berharap teknologi AmarthaFin semakin membuka peluang bagijutaan masyarakat desa untuk mengakses keuangan dan terhubung dengan investor nasional maupun global, sehingga mereka dapat merealisasikan potensidan menggerakkan ekonomi dari desa,” tutup Harumi. (*)


Tags:
logo-gosulsel

© 2017 PT Gowa Media Utama, Semua hak dilindungi.