Ruang Fiskal Menyempit, Pemkab Gowa Perketat Prioritas APBD 2026

Tuesday, 25 November 2025 | 07:52 Wita - Editor: Dilla Bahar -

BACA JUGA

GOWA, GOSULSEL.COM—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menegaskan strategi baru dalam pengelolaan anggaran 2026 setelah menyerahkan Nota Keuangan dan Ranperda APBD kepada DPRD Gowa pada Rapat Paripurna, Senin (24/11). Di tengah penurunan kapasitas fiskal akibat turunnya transfer pusat, Pemkab Gowa memilih langkah pengetatan prioritas sebagai pijakan utama perencanaan pembangunan tahun depan.

Momentum penyerahan dokumen anggaran ini menjadi titik penting penajaman kebijakan daerah. Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, menyampaikan bahwa RAPBD 2026 disusun dengan kehati-hatian ekstra. Pendapatan dan belanja daerah dipatok setara di angka Rp1,88 triliun—lebih rendah dibanding tahun sebelumnya—yang menuntut penyusunan program lebih fokus dan terukur.

“Dengan ruang fiskal yang menyempit, kita harus memastikan arah kebijakan anggaran semakin jelas dan tepat,” ujar Bupati Talenrang.

PT-Vale

Dalam kondisi terbatas, lima fokus prioritas diarahkan untuk memastikan anggaran memberikan dampak maksimal. Pemerintah menempatkan infrastruktur dasar, penguatan sektor-sektor prioritas ekonomi, optimalisasi pelayanan publik berbasis digital, peningkatan kualitas SDM, serta efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan sebagai fondasi kebijakan fiskal 2026.

“Setiap keputusan anggaran harus diarahkan untuk menghasilkan outcome yang terukur. Setiap rupiah yang dikeluarkan pemerintah harus berdampak untuk masyarakat,” tegasnya.

RAPBD 2026 juga dirumuskan berdasarkan proyeksi indikator makro akhir 2025, seperti pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, inflasi, serta capaian Indeks Pembangunan Manusia. Pemkab Gowa berharap pembahasan bersama DPRD dapat berlangsung tanpa hambatan agar pembangunan dapat segera berjalan.

“Kami optimis RAPBD 2026 dapat segera ditetapkan agar program pembangunan dapat dimulai tanpa hambatan,” pungkasnya.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Gowa, Mahmud, menambahkan bahwa dinamika fiskal yang menurun menjadi alasan kuat perlunya penajaman prioritas dan disiplin penganggaran. BPKD memastikan seluruh tahapan penyusunan RAPBD tetap berada dalam koridor kehati-hatian dan transparansi.

“Ruang fiskal yang menurun membuat kami harus menata kembali prioritas dan memastikan penganggaran berjalan disiplin serta realistis,” terang Mahmud.

Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin, Sekretaris Daerah Andy Azis, serta perwakilan Forkopimda Kabupaten Gowa.(*)


logo-gosulsel

© 2017 PT Gowa Media Utama, Semua hak dilindungi.