Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, didampingi Ketua TP PKK Gowa selaku Ketua Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Tenri Indah, menghadiri Bimbingan Teknis Pendampingan Penyusunan Peraturan Bupati (PERBUP) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas se-kabupaten Gowa, di Aula Dinas Kesehatan Gowa, Rabu (19/11/2025)/FOTO: Instagram @humasgowa

Tujuh Puskesmas di Gowa Bersiap Jadi BLUD, Pemkab Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan

Thursday, 20 November 2025 | 12:26 Wita - Editor: A Nita Purnama -

BACA JUGA

GOWA, GOSULSEL.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa mendorong tujuh puskesmas untuk bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Langkah ini diambil untuk meningkatkan tata kelola, efisiensi layanan, dan kemandirian fasilitas kesehatan di daerah tersebut.

Sebelumnya, RSUD Syekh Yusuf juga ditargetkan menjadi BLUD pada tahun 2026. Dengan transformasi ini, pemerintah berharap pelayanan kesehatan dapat semakin profesional dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, menyebutkan bahwa tujuh puskesmas dinilai siap mengikuti perubahan tersebut. Puskesmas yang dimaksud yaitu Puskesmas Pallangga, Somba Opu, Samata, Bajeng, Bontonompo, Bontonompo Selatan, dan Pattallassang.

PT-Vale

“Tujuh Puskesmas ini wajib BLUD, yang penting fasilitas memadai dan okupansinya bagus. Kita optimis semua bisa,” ujarnya saat menghadiri Bimbingan Teknis Pendampingan Penyusunan Peraturan Bupati (PERBUP) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas se-kabupaten Gowa, di Aula Dinas Kesehatan Gowa, Rabu (19/11/2025).

Darmawangsyah menuturkan bahwa pertemuan tersebut digelar untuk memastikan seluruh pihak memahami target dan kesiapan menuju BLUD, baik untuk RSUD Syekh Yusuf maupun puskesmas lainnya.

“Target RSUD Syekh Yusuf sudah kita tetapkan di awal 2026, dan saya minta komitmen dari seluruh kepala Puskesmas untuk menyepakati target yang ingin kita capai,” katanya.

Ia menegaskan bahwa peningkatan layanan kesehatan merupakan salah satu prioritas dalam visi dan misi pemerintahannya bersama Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang. Meskipun pada tahun 2026 terjadi pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat, pihaknya tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik.

“Kita tahu ada pemangkasan anggaran, tapi saya sampaikan jangan putus asa. Dengan APBD yang kita punya, kita tetap bisa memaksimalkan pelayanan,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa perbaikan fasilitas puskesmas akan terus dilakukan hingga 2027. Untuk itu, ia meminta Dinas Kesehatan Gowa menyiapkan dana insentif daerah jika anggaran pusat tidak mencukupi.

Darmawangsyah menekankan bahwa transformasi menjadi BLUD harus dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan. Ia menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan puskesmas dan rumah sakit yang bersih, rapi, dan ramah bagi masyarakat.

“Bagaimana masyarakat mau sehat kalau pelayanannya tidak ramah? Puskesmas harus bersih dan rapi. Tidak boleh ada lagi pelayanan yang amburadul,” tegasnya lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gowa, drg. Abdul Haris Usman, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan Wakil Bupati dan Ketua TP PKK Gowa dalam mendorong percepatan status BLUD.

Ia melaporkan bahwa beberapa puskesmas sudah memasuki tahap pendampingan menuju BLUD.

“Alhamdulillah, beberapa Puskesmas sudah berada pada tahap pendampingan. Kami juga sudah mendapat dukungan dari BKPD Gowa, Bappeda Gowa, dan baru-baru ini dari Kementerian Kesehatan yang memberikan pendampingan langsung di Puskesmas Somba Opu,” jelasnya.

Menurutnya, para kepala puskesmas telah menunjukkan komitmen kuat untuk menerapkan BLUD demi peningkatan layanan kesehatan di Gowa.

“Terima kasih atas arahan pak Wabup. Kami akan terus melaksanakan amanah Bupati dan Wakil Bupati untuk menjadikan kesehatan sebagai prioritas,” tutupnya.(*)


Tags:
logo-gosulsel

© 2017 PT Gowa Media Utama, Semua hak dilindungi.