SMAS Islam Athirah Perkuat Pembinaan Adab Lewat Mukhayyam

Thursday, 11 December 2025 | 10:52 Wita - Editor: Agung Eka -

BACA JUGA

PANGKEP, GOSULSEL.COM – Di tengah perubahan sosial dan budaya yang begitu cepat, tantangan pembinaan karakter remaja semakin kompleks. Nilai hormat, disiplin, dan tanggung jawab kerap tergerus arus digitalisasi yang serba instan. Menyadari pentingnya pendampingan yang lebih mendalam, SMAS Islam Athirah Makassar menggelar Mukhayyam dan Penguatan Adab, di Pesantren Darul Mukhlisin, Padang Lampe, Kabupaten Pangkep, selama dua hari, mulai 10-11 Desember 2025.

Kegiatan ini bukan sekadar program luar kelas, melainkan ikhtiar menghadirkan kembali atmosfer pendidikan yang menempatkan adab sebagai inti pembinaan. Para siswa dibawa untuk merasakan langsung kehidupan santri, sebuah lingkungan yang menuntut disiplin, kesederhanaan, dan keteladanan. Nilai yang kian langka di era digital yang serba cepat.

Setibanya di pesantren, para siswa langsung diarahkan memasuki pola kegiatan yang menekankan kedisiplinan. Mereka diperkenalkan pada aturan hidup santri yang mengutamakan keteraturan, kebersihan, dan kesederhanaan sebagai bagian dari pembiasaan karakter.

PT-Vale

Kepala SMAS Islam Athirah Makassar, Tawakkal Kahar, mengatakan sekolah tidak hanya mencetak anak cerdas, tetapi manusia beradab.

“Ilmu akan membuat kalian cerdas, tetapi adablah yang menjadikan kalian manusia yang baik. Tidak cukup hanya pintar dan cerdas tetapi kalian juga harus tumbuh sebagai pribadi yang beradab, agar ilmu itu membawa manfaat,” jelasnya.

Setelah sesi penguatan, siswa mengikuti materi lanjutan tentang adab yang dipandu pemateri pesantren dan guru pendamping. Fokusnya bagaimana adab harus tampak dalam perilaku konkret, bukan dalam teori atau hafalan. Materi diberikan secara aplikatif untuk memperlihatkan bahwa karakter dibentuk melalui pembiasaan, bukan hanya ceramah.

Momentum pembelajaran makin terasa ketika para siswa menjalani rutinitas santri. Kebersihan lingkungan, shalat berjamaah, murojaah, serta aktivitas ibadah lainnya menjadi rangkaian yang menuntut mereka untuk taat pada waktu, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, dan belajar hidup dalam ketenangan. Bagi sebagian siswa, ritme seperti ini menjadi pengalaman baru yang menantang namun menguatkan karakter.

Sebagai penguatan, siswa juga diminta membuat proyek video bertema adab dalam kelompok kecil. Mereka mengamati, mendokumentasikan, lalu mengolah pesan moral terkait adab kepada orang tua, guru, maupun teman sebaya. Selain melatih kreativitas, aktivitas ini menantang mereka untuk mengartikulasikan nilai adab yang kerap dianggap abstrak menjadi pesan yang nyata dan komunikatif. (*)


logo-gosulsel

© 2017 PT Gowa Media Utama, Semua hak dilindungi.