#

Pesan Terakhir Nadjemiah di Malam Lebaran Kurban

Senin, 28 September 2015 | 12:35 Wita - Editor: Chaerul Fadli -

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Kaharuddin sementara mengobrol dengan ibunya, Nadjemiah Samad yang tengah berada Arab Saudi, Rabu malam pekan lalu, beberapa jam sebelum salat Idul Adha. “Tolong jaga bapak dengan adek-adekmu,” ujar Nadjemiah menutup pembicaraan dengan anak sulungnya itu.

Suara jemaah haji asal kloter 10 Sulbar embarkasi Makassar itu sudah tidak terdengar lagi. “Terakhir saya komunikasi dengan ibu, hanya saat itu,” ujar Kaharuddin yang ditemui di kediamannya, Jl Batua Raya 3, sekitar pukul 11.15 Wita.

pt-vale-indonesia

Ia sempat menghubungi Nadjemiah setelah mendengar kabar musibah yang menimpa ratusan jemaah haji di Mina, Kamis lalu. Sayang, ibunya tak mengangkat telepon Kaharuddin.

Sejak saat itu, ia berusaha mencari informasi terkait kondisi keluarganya yang berangkat haji. Hanya saja, sambungan telepon sudah tidak aktif lagi. “Saya sudah punya firasat buruk sejak saat itu,” katanya.

Ia baru bisa memastikan kematian ibunya sejak melihat tayangan televisi saat nama korban asal Indonesia diumumkan. “Saya baru bisa pastikan ibu saya meninggal dari televisi, Minggu malam. Saya bisa pastikan dari nama dan asal kloternya,” jelasnya.

Halaman 2

Nadjemiah berangkat haji bersama kakak kandungnya, Siti Hara Samad serta dua sepupunya, Rosnah dan Mini. “Kakak kandung dan sepupunya memang berasal dari Sulbar. Jadi dia ikut di kloter Sulbar,” katanya.

Kaharuddin menjelaskan, Rosna, Mini, dan Siti Hara tidak berangkat melempar jumroh saat musibah berlangsung. Alasannya, mereka sakit dan Nadjemiah mewakili ketiganya.

“Saya berharap pemerintah Arab Saudi bisa memerhatikan jemaah haji lanjut usia dari negara manapun,” ujarnya. Ia juga menyayangkan sikap Kementerian Agama (Kemenag) yang terkesan minim memberikan informasi mengenai ibunya.

“Seharusnya, pemerintah memberikan informasi ke kami, karena saya baru mendapatkan informasi bahwa ibu saya menjadi korban ketika saya menonton berita di televisi. Seandainya kami tidak menonton TV, tidak akan mengetahui kondisi ibu kami,” katanya.

Halaman 3

“Masa kita disuruh cari sendiri informasi, bagaimana kondisi terakhir ibu saya. Di rumah sakit mana dirawat lalu ketika sudah dapat informasinya, baru kita yang berikan informasi. Seharusnya pihak Kemenag yang memberikan informasi ke keluarga korban,” tambah Anggota Kodim 1408BS Makassar ini.

Hingga saat ini, sejumlah kerabat berkumpul di rumah duka. Beberapa karangan bunga sudah berjejer di sekitar rumah. Termasuk karangan bunga duka dari Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto yang tiba pagi tadi.

Reporter: Muhammad Seilessy – GoSulsel.com


BACA JUGA