Bola
#

Panpel Habibie Cup Bantah Matikan Potensi Lokal

Senin, 19 Oktober 2015 | 19:41 Wita - Editor: Muhammad Seilessy - Reporter: Eky Hendrawan - Go Cakrawala

Halaman 1

GoSulsel.com, Jumlah pemain bintang terus bertambah memperkuat tim daerah di turnamen Habibie Cup 2015 ini, dinilai menghilangkan semangat kedaerahan. Pasalnya, tim yang ikut serta diturnamen ini, tidak memberi batasan untuk mengontrak pemain asing dan pemain bintang.

Hanya saja jika hal tersebut dilakukan seluruh klub peserta Habibie Cup, maka dipastikan sama halnya menghilangkan peluat atlet lokal untuk bermain, serta menutup ruang pemain lokal dalam menampilkan skill mereka dilapangan hijau.

pt-vale-indonesia

“Semangat kedaerahaan yang selama ini kita bangun di turnamen Habibie Cup sudah tidak ada lagi. Ini karena gengsi para tim,” kata mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Cabang Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) Rahmat Sjam

Rahmat Sjam menilai jika tim yang jorjoran mendatangkan pemain bintang yang berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) membuat pemain lokal tidak bisa berbuat banyak. hal Ini disebabkan oleh regulasi yang diterapkan panitia pelaksana sangat memberi ruang terhadap mereka.

“Ini bukan lagi turnamen untuk melihat pemain-pemain muda atau lokal kita. Tapi ini ajang gengsi tim-tim yang ikut diturnamen ini. Kesihan pemain muda dan lokal kita,” ujarnya.

Sidrap FC misalnya, di kompetisi ini mendaratkan pemain Nasional. Diperkirakan, dari 11 pemain yang diturunkan dalam setiap laga misalnya, bisa saja hanya beberapa orang saja pemain asal Sidrap. Ini juga membuat Sidrap mengusung target juara.

Halaman 2

Sekretaris Panitia Pelaksana Habibie Cup , Ibrahim Manisi membantah jika pihaknya dituding mematikan potensi dan kualitas pemain lokal. Ia mengaku jika pihaknya memang tidak pernah dari awal membatasi pemain luar untuk berkiprah di Habibie Cup.

“Sejak bergulirnya turnamen ini tahun 1990, panitia memang tidak pernah membatasi klub untuk memakai jasa pemain luar Sulawesi Selatan, kecuali kuota maksimal 2 pemain asing,” ucapnya.

Ibrahim mengaku tidak memiliki hak untuk mengintervensi manajemen klub untuk belanja pemain. Pasalnya setiap tim yang mendatangkan pemain itu telah diatur manajemen klub sendiri dengan dasar kontrak.

“Berapa pun kemampuan klub untuk mengontrak pemain, adalah hak mereka untuk melakukan yang terbaik,” tegasnya.


BACA JUGA