Es Teler
3 dari 5 varian rasa Es Teler ST Koda. (Foto: Dokumentasi ST Koda)

Es Teler 5 Rasa Sepanjang Tahun di ST Koda

Minggu, 25 Oktober 2015 | 14:39 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Nilam Indahsari - GoSulsel.com

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Setelah asyik mengcungkil daging ikan di Warung Pallumara Kepala Ikan di Jalan Andi Mappanyukki, Anda bisa mencoba menu penutup seperti es teler. Nah, kalau tak mau terlalu jauh beranjak mencari penjual es teler, maka jalan-jalan saja ke ST Koda (es teler kota daeng) yang juga berada di Jalan Andi Mappanyukki K1.

Di stand ST Koda Anda bisa mendapatkan 5 pilihan rasa es teler. Ada rasa original, tape, nangka, durian, dan alpukat. Dan tak usah khawatir jika daerah-daerah di Sulawesi Selatan telah kehabisan hasil panen durian dan alpukat untuk dikirim ke Makassar, karena ST Koda akan tetap menyuguhkan kedua rasa itu pada es teler mereka.

pt-vale-indonesia

“Sekarang kan alpukat di Makassar didatangkan dari berbagai kota di Indonesia. Jadi tetap ada. Kalau sudah lewat musim durian di sini, kami beli dari Medan,” ungkap Juanda Syamsul B, sang pemilik ST Koda, kepada GoSulsel.com, Sabtu (17/10).

Nah, kalau sudah harus mengimpor bahan-bahan, ST Koda tetap bermain di harga Rp 8 ribu (original) hingga Rp 10 ribu (yang diberi tambahan rasa). Namun ada sedikit pengaruh pada besaran porsi yang diberikannya.

“Biasa harga fluktuatif. Kalau sudah begitu, harga tetap tapi porsi tambahan durian atau alpukat yang dikurangi,” jelas Juan–demikian ia biasa dipanggil.

Halaman 2

Juan, memulai usaha es teler ini sejak tahun 2011. Tapi waktu itu dia masih seorang pedagang es teler musiman yang menjual hanya pada Ramadan bersama kawan-kawan komunitasnya di Celebes Cooking and Baking Community, di Pelataran Gedung Immim Jalan Ratulangi.

Setahun setelahnya, ia memutuskan menyewa satu stand di kawasan kuliner di Jalan Sunu (depan Al Markaz Al Islami). Namun di tempat ini dia tak bertahan lama dan kembali jadi penjual musiman. Pasalnya, daya beli masyarakat yang tak sesuai dengan nilai jual yang ia tawarkan.

Setelah vakum hampir 2 tahun, akhirnya ia menyewa tempat di Jalan Andi Mappanyukki. Di sana, ia bisa menjual hingga 30 gelas dalam sehari.

Es teler di ST Koda murni racikan Juan. Ia telah berusaha meracik berbagai bahan sejak 2011 hingga akhirnya merasa pas dengan racikannya pada tahun 2013. Isi original-nya antara lain nangka, sari kelapa, pepaya, agar-agar, sagu mutiara, saus gula merah, dan kacang disco yang rasa bumbunya pas dengan es teler. Tapi ketika ditanya soal apa saja bahan-bahan saus gula merahnya, ini jawaban Juan.

Halaman 3
Es teler

Stand ST Koda di Jalan Andi Mappanyukki K1. (Foto: Dokumentasi ST Koda)

“Di sini pakai gula aren dari Bone. Tiap penjual punya rahasia. Kalau kita juga punya bahan rahasia,” ujar Juan yang enggan mengurai bahan-bahan pembuat kuah gulanya.

Es Teler adalah produk unggulan ST Koda. Namun, di stand ini Anda juga bisa mencicipi aneka racikan es Juan yang lain seperti Es Markisa. Es racikan Juan yang satuitu sangat laris di kalangan pekerja kantoran di sekitar stand-nya di Jalan Andi Mappanyukki atau stand bersamanya di Pelataran Gedung Immim saat bulan puasa tiba.


BACA JUGA