Hilma Soraya, Penari Cantik yang Konsen pada Pelestarian Budaya Sulsel
Halaman 1
Makassar, GoSulsel.com – Pada opening ceremony yang diadakan di CCC, Kamis (29/10/2015), dalam rangka Jambore Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tampak wanita dengan busana adat Sulawesi Selatan (Sulsel) menghiasi panggung hiburan sambil menarikan Pakkarena.
Ditemui di belakang panggung, Hilma Soraya atau yang biasa disapa Hilma ini sering berguyon untuk menghibur para rekan penarinya. Ia pun tampak cukup aktif dalam regu timnya.
“Biasami itu kalau bercanda begini sama teman. Kan cuma menghibur saja,” ujar Hilma sambil tersenyum kepada GoSulsel.com, Kamis (29/10/2015).
Hilma ternyata sudah tertarik di dunia seni tari sejak umur 5 tahun. Saat itu hingga saat ini ia bergabung di Yayasan Anging Mammiri (YaMA) dan telah menjadi pengajar tari di yayasan itu.
“Selain menggeluti seni di fakultas, saya juga aktif sebagai pengajar tari di YaMA,” imbuh mahasiswi Fakultas Seni dan Desain Pendidikan Sentra Tari di UNM (Universitas Negeri Makassar) ini.
Halaman 2
Perempuan kelahiran 1992 ini menyatakan perlunya meningkatkan nilai budaya di daerah sendiri. Salah satu jalan, menurutnya, adalah meningkatkan kultur Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga ke manca negara.
Hilma beserta rekan-rekannya sudah melakukan banyak pertunjukan di bawah naungan YaMA, mulai dari pertunjukan tari di London tahun 2010, Singapura 2012, Australia, hingga ke Istana Negara 2015 dengan mengangkat tarian khas Sulsel.(*)