Datu Museng, Maipa Daepati, Romeo and Juliet, Jalan Datu Museng, Wisata Makam Makassar, Wisata Makam di Makassar
Makam Datu Museng dan Maipa di Jl Datu Museng. (Foto: Andi Dahrul Mahfud/GoSulsel.com)

Kisah Romeo & Juliet Ala Sulsel yang “Tidur” di Jl Datu Museng

Selasa, 24 November 2015 | 13:21 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Andi Dahrul Mahfud - GoSulsel.com

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Makassar juga punya kisah bak Romeo and Juliet. Tokohnya adalah Datu Museng dan Maipa Daepati. Laiknya kisah romansa tragis karya Shakespeare, ke-2 karakter ini juga menceritakan tentang sepasang orang muda yang saling jatuh cinta namun terhalang persetujuan keluarga.

Makam 2 sejoli ini bisa ditemui di Jl Datu Museng. Menurut juru kunci makam, Daeng Kenna, kisah percintaan ini berawal ketika Datu Museng dan kakeknya melarikan diri menyeberangi lautan menuju negeri Sumbawa.

pt-vale-indonesia

“Mereka ber-2 melarikan diri ke Sumbawa karena penjajah, akhirnya dia ke sana. Sampaimi di Sumbawa, ketemumi sama Maipa Daepati,” kisah Dg Kenna kepada GoSulsel.com, Senin (23/11/2015).

Setelah bertemu dengan Daepati, akhirnya mereka jatuh cinta. Namun kisah mereka terhalang karena Maipa sudah ditunangkan sejak kecil dengan Pangeran Sumbawa bernama Pangeran Mangalasa.

Setelah Datu Museng tahu cintanya terhalang, maka atas anjuran kakek, berangkatlah Datu Museng ke Mekah untuk berguru. Menurut Dg Kenna, di situlah ia mendapat ilmu “Bunga Ejana Madina“.

Halaman 2

Tapi hal itu menurut Dg Kenna, kepergian Datu Museng itu bukan berarti ke-2 insan ini berpisah. Justru rasa cinta di antara mereka semakin besar.

“Dia ke Mekah untuk mencari ilmu agama, tapi bukan berarti mereka ini saling melupakan. Tapi saling mencintai. Kayak susah tidur selalu mengingat masing-masing. Setelah lama di Mekah, akhirnya dia pulang. Saat itu nalihat Maipa sakit, nasembuhkanmi dengan ilmunya,” tambahnya.

Setelah mendapat kabar sang tunangan mencintai Datu Museng, akhirnya Pangeran Mangalasa marah besar. Ia lantas bersekutu dengan Belanda untuk membunuh Datu Museng. Tapi karena ilmunya sangat sakti, akhirnya sang pangeran tak dapat mengalahkannya.

“Karena diobatinyami itu, akhirnya dia (Maipa Daepati) direstui sama Raja Sumbawa, bapaknya Maipa, untuk menikah sama Datu Museng. Kan kalau anak raja dinikahkan pasti diangkat juga jadi orang kerajaan, jadi diangkatmi Datu Museng sebagai pemimpin perangnya. Setelah itu, dikirim ke Makassar untuk melawan penjajah,” katanya.

Menurut penjelasan Dg Kenna, setelah sampai di Makassar, ternyata Datu Museng mendapat teror dari penjajah karena mencintai Maipa. Lantas Kapten Belanda itu mengancam dengan menyerang Datu Museng untuk merebut Maipa. Datu Museng pun terdesak akan serangan yang digencarkan.

Halaman 3

“Mungkin karena merasa jadi beban, akhirnya Maipa suruh Datu untuk membunuh Maipa, daripada dia jatuh ke tangan Belanda tersebut. Akhirnya dibunuhmi Maipa. Setelah itu juga dia ikut mati dibunuh sama Belanda karena nalepasmi ilmunya. Inimi kisahnya yang sebenarnya,” katanya.

Lokasi makam pasangan suami-istri ini bisa kita lihat di Jl Datu Museng, tepatnya di kawasan wisata kuliner Makassar yang cukup tersembunyi karena dihimpit 2 warung di sebelah kiri dan kanannya.

Tampak pula makam itu bagai rumah kecil ukuran 4×4 meter persegi dengan dipagari besi berwarna hijau. Terlihat pula kuburan sebelum memasuki ruang pekuburan Datu Museng dan Maipa yang kata warga sekitar merupakan prajurit setia Museng.

“Itu yang di depan prajurit setianya Datu Museng, dia yang selalu kawalki. Jadi dikuburkan juga di situ, seolah sampai mati dia tetap menjaga makam Datu Museng,” ujar Hj Ting, warga Jl Datu Museng.

Menurut cerita Dg Kenna, sosok Maipa kerap muncul dengan pakaian pengantinnya di lantai 5 Hotel Arya Duta Makassar, sambil menghadap ke arah pantai dengan anggunnya.

Halaman 4

“Pernah ada anak hotel cerita di sini, pernah dia lihat ada sosok pengantin sangat cantik pakai baju pengantin. Menghadap ke pantai. Cantik sekali itu Maipa, kata karyawan hotel. Putih, mulus, sangat cantik. Bahkan saya yang mendengar itu merinding bukan karena takut, tapi karena membayangkan kecantikannya,” ujarnya, lagi.

Dg Kenna menjelaskan, menurut cerita masyarakat secara turun-temurun, ketika nyirih sekalipun, itu terlihat jelas air sirihnya mengalir terlihat sampai ke rongga-rongganya saking putihnya.

Ini foto-fotonya yang lain:

Halaman 5

Datu Museng, Maipa Daepati, Romeo and Juliet, Jalan Datu Museng, Wisata Makam Makassar, Wisata Makam di Makassar

 

Halaman 6

Datu Museng, Maipa Daepati, Romeo and Juliet, Jalan Datu Museng, Wisata Makam Makassar, Wisata Makam di Makassar

 

Halaman 7

Datu Museng, Maipa Daepati, Romeo and Juliet, Jalan Datu Museng, Wisata Makam Makassar, Wisata Makam di Makassar

 

Halaman 8

Datu Museng, Maipa Daepati, Romeo and Juliet, Jalan Datu Museng, Wisata Makam Makassar, Wisata Makam di Makassar

 

(*)


BACA JUGA