#Citizen Reporter
Penelitian di Gowa, Ini 4 Cara Tingkatkan Kemampuan Baca Siswa
Halaman 1
Makassar, GoSulsel.com – Buku merupakan jendela dunia. Untuk memahami isinya, seseorang mesti memiliki kemampuan membaca. Ada beragam manfaat yang bisa diterima dari membaca. Untuk itu, beberapa peneliti mulai mencari cara seseorang, utamanya pelajar, mampu memahami bacaan.
Berdasarkan hasil penelitian Amiruddin, Abdul Latif, Siti Syamsuduha, dan Hamsiah Djafar, metode PQRST digadang mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami bacaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ballang-Ballang, Bontomarannu, Gowa, metode PQRST merupakan cara membaca dengan langkah-langkah tertentu.
Langkah pertama, P dari Preview atau membaca sekilas), yaitu melakukan pengamatan awal secara sekilas mengenai gambaran isi buku secara garis besar. Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui perlu tidaknya seseorang membaca atau membeli buku.
Halaman 2
Kedua, Q dari Question atau bertanya, yaitu menyusun pertanyaan dalam hati mengenai isi buku. Pertanyaan ini gunanya untuk membimbing pembaca menemukan apa yang diperlukannya dari isi bacaan.
Ketiga, R dari Read atau membaca, setelah menyusun pertanyaan kunci, barulah seseorang membaca secara teliti paragraf demi paragraf untuk kemudian masuk pada tahapan.
Keempat, S dari Summarize atau meringkas, yaitu berhenti sejenak untuk membuat ringkasan atau catatan penting mengenai apa yang dibaca.
Halaman 3
Tahap terakhir adalah T dari Test atau menguji, pembaca harus menguji diri sendiri mengenai apa yang sudah dibaca.
Hasil penelitian ini diambil dari lima kali pengajaran di MTs Ballang-Ballang. Dengan metode ini, peneliti menggadang jumlah siswa yang memahami bacaan meningkat dari 7 menjadi 27 siswa atau 80 persen dari total siswa.
Namun untuk sampai pada tingkat itu, banyak penambahan-penambahan aktivitas memodifikasi pendekatan PQRTS. Di antaranya, diadakan pendalaman pada tiap langkah-langkah pendekatan, penambahan porsi bimbingan dan pendampingan guru terhadap siswa, penambahan kesempatan untuk mengulang-ulang bacaan di rumah, dan memakai jenis bacaan yang lebih dekat dengan karakteristik dan pengetahuan siswa.
“Pemakaian metode ini memaksa siswa untuk membaca dan kembali membaca sampai ia paham,” ujar Syamsuduha, peneliti dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Halaman 4
“Kami juga menemukan bahwa metode-metode membaca efektif perlu dikenalkan semenjak dini kepada siswa sehingga mereka dari kecil terbiasa memahami bacaan dengan baik,” tambahnya
Ia menjelaskan, penelitian ini dilakukan untuk melihat minat baca pelajar di Indonesia. Berdasarkan data Progress in International Reading Literasi Study (PIRLS) tahun 2009, prestasi membaca siswa Indonesia masih sangat rendah, yaitu urutan ke 45 dari 49 negara yang diteliti.
“Agar tingkat literasi siswa makin meningkat, kita harus menemukan pendekatan mengajar yang mampu membuat anak mengerti bacaan dengan baik,” ujarnya.(*)
Citizen Reporter: USAID PRIORITAS – Provincial Communication Specialist – South Sulawesi