#Citizen Reporter
MASI & Rockschool London Bahas Grade Examination Sekolah Musik di Makassar
Halaman 1
Makassar, GoSulsel.com – Pertemuan antara Andy Jobs selaku Founder dan Direktur Music & Art School of Indonesia (MASI) Makassar dengan John Thomson CEO Rockschool di Teddington, London, January 2016, membahas pelaksanaan Grade Examination Rockschool melalui video shooting.
Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pertama kali di Indonesia, akhir Januari mendatang. MASI mendapatkan dukungan dari Rockschool London untuk pengembangan kemampuan siswa MASI, melalui penggunaan syllabus ujian Rockschool yang telah diakui dunia.
Rockschool adalah dewan ujian satu-satunya yang berspesialisasi di dalam kualifikasi musik rock dan pop. Rockschool bukanlah sebuah sekolah, namun berupa suatu kualifikasi yang ditetapkan pada mulanya oleh para guru musik yang independen. Pada akhirnya ini menawarkan suatu kualifikasi fleksibel yang dapat membawa sebuah pencapaian.
Badan Regulator Kualifikasi Inggris seperti Ofqual Wales, DfES, dan Irlandia Utara (CCEA) mengakreditasi Graded Music Exam Rockschool, Entry Level (Debut) sampai Grade 8 dan juga Diploma Pengajaran dan Performance. Badan Regulator Kualifikasi Skotlandia (SQA Akreditasi) mengakreditasi Grade Music Exam Rockschool, Grade 1 sampai 8.
Siap atau pun tidak, Indonesia harus mempersiapkan kualitas diri menghadapi AEC (Asean Economic Community) atau MEA dan memanfaatkannya sebagai peluang.
Halaman 2
Untuk mengembangkan bakat bermusik anak anak, maka diperlukan suatu wadah dan kurikulum yang menunjang hal itu. Belajar memainkan alat musik bukan saja untuk mengembangkan karier tapi juga sebagai hobi. Melalui musik, MASI berusaha menemukan kepribadian (personality) yang unik dari tiap orang.
Dan dari sikap saling menghargai kepribadian tiap orang, maka akan menciptakan kegembiraan dan harmonisasi (harmony) dengan orang lain (masyarakat) serta keselarasan dengan jiwanya.
Hal itulah yang dilakukan oleh Andy Jobs yang menghadirkan Music & Art School of Indonesia (MASI) di Makassar.
“Sebuah lembaga pendidikan yang ideal tidak bisa hanya terpatok pada satu kurikulum saja. Tapi harus didukung oleh berbagai macam kurikulum, termasuk yang dari luar negeri. Apalagi ruang belajar yang jaman dengan instrument music yang memadai. Metode belajar private, bukan grup. Sehingga siapapun yang ikut bisa lebih mudah mengikuti materi yang diajarkan,” kata Andy.(*)