#Citizen Reporter
Prof Stanislau Sandarupa Berpulang
Halaman 1
Makassar, GoSulsel.com – Prof Drs Stanislau Sandarupa MA PhD, dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin yang kini menjabat Ketua Program Studi Doktor Linguistik Unhas, sekitar pukul 01.00 dinihari Senin (18/1) berpulang ke rahmatullah setelah dirawat sejak Jumat (15/1) di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.
‘’Kita kehilangan cendekiawan Antropolinguistik yang sangat produktif dengan riset dan
tulisan-tulisannya di media nasional, khusus Harian Kompas,’’ kata Rektor Universitas
Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu usai melayat bersama Dekan Fakultas Ilmu
Budaya Unhas Prof.Drs.Burhanuddin Arafah, M.Hum, PhD. Bersama beberapa guru
besar, sahabat almarhum, segera melayat ke Kompleks Perumahan Dosen Unhas
Tamalanrea AG 10, kediamannya, Senin pagi.
Dwia mengatakan, sebagai Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang)
Humaniora, Stanislau Sandarupa mampu membawa lembaga itu aktif kembali. Selain
menjabat sebagai Kepala Puslitbang Humaniora, almarhum juga dipercayakan sebagai
Ketua Program Studi Linguistik S-3 Unhas.
Kamis, almarhum masih sempat memimpin ujian mahasiswa Magister dan mencicipi
kue dos. Jumat (15/1) Stanislau hadir di Kampus dan bersiap-siap memimpin sidang
ujian mahasiswa. Tiba-tiba fulpennya terjatuh saat berjalan memasuki ruang ujian di
Fakultas Ilmu Budaya Unhas. Ketika tunduk hendak mengambil barangnya yang jatuh
itulah dia tidak bisa lagi bangkit. Dalam keadaan tidak bisa berbicara sama sekali dia
digotong dan dilarikan ke RSU Pusat Dr.Wahidin Sudirohusodo yang ditinggalkannya
Oktober 2015.
Halaman 2
‘’Beliau mengalami ‘afasia global (tidak bisa bicara),’’ kata Drs.H.Tammasse Balla,
M.Hum, mahasiswa S-3 asuhan almarhum, yang mengutip penjelasan istrinya yang
pakar stroke, Dr.dr.Jumraini, Sp.S.
Stanislau Sandarupa yang dilahirkan di Makale 9 Oktober 1956, terhitung 1 Maret 2015
diangkat sebagai guru besar dalam mata kuliah Antropolinguistik Unhas. Ayah empat
anak dengan istri Katrina Patabang (56 tahun) ini termasuk salah seorang dosen yang
produktif menulis artikel di Harian Kompas Jakarta.
Sulung dari tiga bersaudara anak pasangan mendiang Martinus Ello-Clara Tibe ini
menyelesaikan pendidikan doktor di University of Chicago, AS tahun 2004 dengan
memilih bidang Antorpologi. Bermodalkan pengetahuan yang ditimbanya di
Departement of Linguistic University of Chicago, almarhum memperdalam pengetahuan
dengan mengembangkan disiplin anthopolinguistic (bahasa masyarakat).
Menggunakan pisau analisis ilmu tersebut, Stanislau membahas wacana sosial politik para tokoh publik dengan analisis wacana kritis di beberapa media, khususnya di Harian Kompas.
‘’Tidak hanya itu, dia termasuk salah seorang tokoh intelektual Toraja yang aktif
menganalisis masalah budaya Toraja secara akademik, terutama dikaitkan dengan
antropolinguistik,’’ kata Kepala Humas dan Protokol Unhas M.Dahlan Abubakar yang
juga mahasiswanya di Program S-3 Linguistik Unhas.
Halaman 3
Kemampuan menulisnya mulai berkembang sejak SMA Katolik Makassar (tamat 1972).
Dia memperoleh penghargaan berupa sertifikat dari sekolahnya karena berhasil tampil
sebagai juara I lomba mengarang. Dia juga meraih ‘’sertificate of merit’’ dari Japan
Sophia University, Tokyo, ketika mewakili Universitas Hasanuddin mengikuti kuliah
Musim Panas di Universitas Internasional Sophia, Tokyo selama 1 bulan 15 hari pada
tahun 1978. Tujuh tahun kemudian, dia juga memperoleh ‘‘’sertificate of Appreciation’’
dari Saybrook Institute, San Fransisco, AS.
Citizen Reporter: Dahlan Abubakar – Kepala Humas Universitas Hasanuddin