Keseniaan Sinrilik Diambang Kepunahan

Rabu, 09 Maret 2016 | 11:56 Wita - Editor: Iin Nurfahraeni - Reporter: Evi Novitasari - Go Cakrawala

 

Makassar, GoSulsel.com –  Kesenian Sinrilik  yang merupakan salah satu seni budaya sastra  dengan tutur asli Makassar terancam punah. Hal ini karena  banyak generasi muda yang tidak mampu menggabungkan dua kesenian ini.

pt-vale-indonesia

Salah seorang pemain sinrilik (Pa’sinrilik) Syarifuddin Tutu atau yang dikenal Deng Tutu mengatakan saat ini banyak generasi muda yang dapat memainkan alat kesenian sinrilik atau  yang disebut keso-keso, namun tidak mampu menggabungkan sastra dengan bunyi keso-keso.

“Ini merupakan kesenian Makassar, dimana menggabungkan antara satra dan alat musik, dari banyak  jenis kesenian  sastra tutur yang ada, tapi  ini sudah masuk diambang kepunahan,” kata Deng Tutu , di Anjungan Pantai Losari , Rabu (9/3/2016).

Syarifuddin mengatakan kesenian sinrilik ini biasanya dimainkan secara suntuk, pada acara pernikahan, aqiqah, pindah rumah, sunatan , “ Pola yang dimainkan  itu menembus ruang dan waktu,” ujar Deng Tutu.

Deng tutu telah memperkenalkan seni sinrilik hingga kanca Internasional, dan aktif bermain sejak tahun 70-an.

Halaman:

BACA JUGA