(Foto:Julmaharani Abdullah/GoSulsel.com)

Kelindan Rindu Puteri Tidore

Minggu, 03 April 2016 | 18:25 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Irwan Idris - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com — Tahun 1994 di bulan Juli, 22 tahun yang lalu, Dara periang yang cantik ini lahir di Tidore. Parasnya yang semampai membuatnya percaya diri dalam setiap aktifitas dan penampilannya. Julmaharani Abdullah, namanya. Lebih akrab disapa Rani.

Mahasiswi semester 8 ini tengah dirundung harap-harap cemas. Pasalnya, ia sedang menunggu pengumuman pemenang lomba Putri Muslimah yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi dari Jakarta. Ia terpilih sebagai satu dari tujuh besar nominator pemenang lomba itu. Dalam menunggunya, ia selalu optimis dan berpikir positif akan terpilih mewakili makassar untuk berkompetisi dengan putri-putri dari kota lainnya. Meski sebenarnya, ia telah cukup bangga karena mampu menjadi satu-satunya peserta yang berasal dari luar makassar.

Rani, anak kedua dari enam bersaudara ini mengungkapkan cita-cita yang diimpikannya sejak kecil saat diwawancara oleh Gosulsel.com, Minggu (3/4). Ia begitu ingin menjadi artis dan anchor stasiun televisi. Dari cita-citanya ini, kini ia sering berlatih menjadi pembawa acara dan penyiar sesuai dengan bidang keilmuannya di Universitas Fajar Makassar, yakni prodi braodcasting.

Rani mengenang, ketika dulu di Tidore, ia begitu manja dan bandel hingga membuat keluarganya kalang kabut. Hal itu juga yang menjadi motivasi Rani untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dewasa, berbakti, dan berbuat sesuatu yang membanggakan bagi kedua orang tuanya dan masyarakat Tidore di Maluku utara. Bagi anak muda Tidore dan Ternate, Rani telah menjadi magnet yang kuat untuk menarik mereka berkuliah di Unifa ketika dirinya, dinobatkan sebagai duta Unifa dua tahun lalu.

Pemilik tinggi 166 cm dan berat 47 kg ini dengan sendu mengungkap rasa rindunya yang begitu dalam pada tanah tempat dodomi (ari-ari)-nya tertanam. Gadis berhidung menakjubkan ini rindu pada kehangatan rumah, senyum tulus orang tua, dan keceriaan saudara-saudaranya. Tiap rasa rindu itu datang mendekap, hanya satu yang membuatnya bersemangat lagi, yakni tujuannya membanggakan kampung halaman. Pilihannya untuk terbang ke Tanah Daeng, kala itu, bukan hal yang ringan baginya. Sebab sedari kecil, ia tak pernah jauh dari pelukan ibu.


Julmaharani Abdullah 5
(Foto:Julmaharani Abdullah/GoSulsel.com)
Julmaharani Abdullah 4
(Foto:Julmaharani Abdullah/GoSulsel.com)
Julmaharani Abdullah 3
(Foto:Julmaharani Abdullah/GoSulsel.com)
Julmaharani Abdullah 2
(Foto:Julmaharani Abdullah/GoSulsel.com)