“Secara finansial latar belakang mereka sebagai anggota dewan dari daerah hingga ke pusat telah terpenuhi malah lebih dari cukup dari, jabatan ada, serta kekuasaan dan kewenangan juga mereka miliki. Pertanyaannya apa kurang?,” ungkap Muthalib.

Dalam penangkapan anggota dewan belakangan, menurutnya tak lain akibat keserakahan. Pihaknya berharap kasusi penangkapan anggota dewan ini menjadi pelajaran bagi pejabat yang lainnya.

Wakil Direktur ACC, Kadir Wokanubun menegaskan kasus yang menimpa politisi asal Bone ini mempertegas perilaku tamak dan rakus para elit politik. Mereka yang selama ini terjerumus, menurutnya tak memiliki rasa syukur. Padahal negara telah memberikan gaji dan fasilitas yang memadai sebagai anggota DPR RI.

“Tentu tidak terlepas dari sikap tamak dan rakus, perilaku ini sudah jamak terjadi. Pada titik ini saya pikir penting kiranya integritas dan komitmen anti korupsi oleh politisi,” pungkasnya. (*)

---