“Sulsel kan dari 7,2 jadi 7,4 persen pertumbuhan ekonominya. Lebih bagus dari nasional yang cuma 4,7 persen. Bahkan sekarang 8 persen lebih,” tegasnya.

Syahrul juga berharap kemerdekaan yang diperingati tiap tahun bukan hanya rutinitas upacara, tetapi momentum melakukan konsolidasi dan evaluasi semua pergerakan kenegaraan, kebangsaan, dan kerakyatan yang ada sebagai sebuah negara.

Olehnya itu setiap daerah harus bisa menemukan hakekat dan makna yang lebih dalam sehingga upacara bukan hanya sekedar aktivitas rutin. Tetapi harus ada peningkatan dari berbagai dimensi dasar. Lebih khusus dalam menjawab tantangan dan hambatan serta masalah yang hadir dalam kehidupan rakyat.

“Saya kira sekaligus untuk mengukur level kita sebagai negara yang maju, mandiri, dan bergaul dalam kehidupan yang lebih modern seperti yang kita rasakan. Itu yang harus kita wariskan pada anak cucu kita,” pungkasnya.(*)

---