Ilustrasi

Pelaku Pembacokan Masih Berkeliaran, Kades Berutallasa di Gowa Takut Berkantor

Rabu, 24 Agustus 2016 | 21:27 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Fauzan - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Pelaku pembacokan terhadap Mansyur, yakni Yahya dan Hambali yang hingga saat ini masih berkeliaran membuat Kepala Desa Berutallasa, Hasan Basri, takut untuk berkantor.

Pasalnya beredar teror terhadap Kades Berutallasa setelah kejadian penyegelan yang berujung pembacokan di Kantor Desa Berutallasa pada Jumat (8/7/2016) lalu itu.

pt-vale-indonesia

“Iya sampai saat ini saya masih takut untuk berkantor,” kata Kepala Desa Berutallasa, Hasan Basri, saat dikonfirmasi, Rabu (24/8/2016) sesaat lalu.

Hasan Basri menjelaskan bahwa sejak kejadian penyegelan berujung pembacokan yang terjadi di Balai desa itu, dirinya diteror oleh seseorang yang tak dikenalnya.

“Saya diteror dan diancam, makanya saya takut untuk berkantor,” terang Hasan Basri.

Namun, kata Hasan Basri, aktivitas desa tidak terganggu karena selama tidak berkantor dirinya menumpang di Posyandu untuk melayani masyarakat Desa Berutallasa.

“Ya selama ini saya numpang di Posyandu,” ujarnya.

Apa lagi, kata Hasan Basri, hingga saat ini pelaku pembacokan masih berkeliaran meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka.

Sebelumnya, Mansyur dibacok oleh 2 kakak beradik yakni Hambali dan Yahya di Kantor Desa Berutallasa pada Jumat (8/7/2016) malam. Akibatnya Mansyur menderita luka robek di kepala sebesar 15 cm. Kejadian ini bermula saat kantor desa Berutallasa disegel oleh sekelompok warga menggunakan kawat besi.

Mansyur yang datang untuk melihat kejadian itu tiba-tiba dipegang oleh Hambali lalu kemudian Yahya membacok kepala Mansyur dari belakang. “Setiba di kantor Desa saya langsung dipegang oleh Hambali lalu Hambali menyuruh adiknya Yahya membacok saya ,” terang Mansyur.(*)


BACA JUGA