(FOTO: Wali kota Makassar menyatakan bahwa event f8 tidak menyiapkan akomodasi bagi seluruh peserta/Rabu, 7 September 2016/Ahmad Syadiq/GoSulsel.com)

Ratusan Seniman Lintas Generasi Terlibat di Event Makassar F8

Rabu, 07 September 2016 | 22:08 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Irwan AR - Go Cakrawala

Pertunjukan menarik juga akan digelar dari seniman Singapura,  Noor Hasnah Adam yang akan tampil Sabtu 10 September malam. Ia akan mengangkat kisah berjudul ‘Ala Mak Nak Cakap Sikit Aje’

Pertunjukan lainnya adalah Pertunjukan dongeng (Heru Dongeng Makassar), Pertunjukan Kelong (Chaeruddin Hakim), Pertunjukan Pantun (Rijal & Komunitas Pantun Unhas), Pertunjukan Musikalisasi Puisi (Teater Kampus FSD UNM), Pertunjukan Monolog tiga Negara: (Hamrin Samad, Junaed (Indonesia), Khalid Salleh (Malaysia), Noor Hasnah Adam (Singapura), Pembaca puisi: Batara Isra (FLP Makassar), Dwi Sastra Mario (Unhas), Luna Widya (Tim FW), Ibe S. Palogai (Tim FW), Alfian Dippahatang (Unhas), Pembicara pada Dialog Sastera dan Film (Moh. Khaer Ngadimin Direktur lInstitut Terjemahan Buku Malaysia), Aslan Abidin (Dosen Sastra FBS UNM), Shinta Febriany (Direktur Kala Teater), Faisal Oddang (Sastrawan).

pt-vale-indonesia

Selain acara literasi, panggung zona 3 juga diisi oleh pemutaran film dari karya beberapa sineas muda Makassar yang telah berpatipsipasi di beberpa event, Seperti film ‘Sepatu Baru’ karya Aditya Ahmad, ‘Dilarang Bersiul di Malam Hari’ karya Arkabarkah, ‘Burrasingang’ karya Imran Saputra dan ‘Empat Huruf di Depan namaku’ karya Ayu Kartika.

Area zona tiga juga menampilkan karya seniman lukis untuk forum fine Artnya, mereka menampilkan karya lukis yang menggambarkan kota Makassar dalam medium lukisan. Yang menarik ada sebuah karya lukisan 3 dimensi yang mengangkat tema lukisan dari sebuah lagu tradisional makassar berjudul “battu ratema ri bulang”

Belum lagi beberbagai atraksi kesenian tradisi juga akan tampil di panggung Folk yang berada di zona 2, yang berarti F8 ini telah melibatkan ratusan potensi seniman yang ada di Makassar. Mereka mengepresikan pengertian mereka atas kota Makassar dalam medium kesenian. Semuanya disajikan dalam F8 ini.(*)

Halaman:

BACA JUGA