Ketika adik perempuan memotong roti dan menholesinya dengan selai, tidak sengaja selai yang nerwarna merah darah ini mengenai seluruh pakaiannya yang putih dan pisau sehingga kelihatan seperti telah membunuh.

Telpon berdering adik perempuan ini mengangkatnya dan beberapa adegan yang menakutkan yakni barang-barang bergerak sendiri yang muncul dari beberapa sudut membuat dia ketakutan. Barang-barang tersebut ternyata didalamnya ada mobil minan yang dikendalikan oleh kakak laki-lakinya.

Adik perempuan lalu menanggalkan bajunya dan pisaunya dan bersembunyi.

Setelah diketahui bahwa ini dilakukan oleh kakaknya sendiri, iapun membalas dengan memakai topen dan mengambil pisaunya yang dilumuri selai merah membuat kakaknya ‘ngompol’ (kencing celana).

Adegan ini membuat reaksi para pengunjung berubah dari suasana tegang menjadi terbahak-bahak. (*)

---