Makassar,GoSulsel.com- Kelompok Paguyuban Anak Gowa akan menyelenggarakan sebuah Dialog Tau Gowa-Mangkasarak untuk Gunung Bulu Bawakaraeng yang mengusung tema “Poterangi Bulu’ Bawakaraeng ri Memangnganna” yang akan membahas tentang Kedudukan Gunung Bulu’ Bawakaraeng Perspektif Alam, sejarah dan Adat, Selasa, (27/09/2016)

Dialog tersebut diselenggarakan atas kondisi Gunung Bulu’ Bawakaraeng yang saat ini sangat memprihatinkan. Adapun Dialog tersebut akan berlangsung pada Kamis, (29/09/2016) dimulai pukul 10.00 Wita hingga selesai di Aula Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Gowa Jl Beringin Kabupaten Gowa (Kompleks Rujab, depan sekretariat PGRI)

Kegiatan ini akan menghadirkan kumpulan manusia pencinta alam dari NJT Foundation yang akan menyajikan dan menjelaskan hal-hal prinsipil terkait Gunung Bulu’ Bawakaraeng yang fenomenal

Selain itu, hadir pula sejumlah Organisasi Pencinta Alam, Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa selaku penanggung jawab wilayah Gunung Bulu’ Bawakaraeng secara administratif, Tokoh Masyarakat Kabupaten Gowa, Budayawan, Pemerhati Adat-Budaya Gowa-Mangkasarak, dan Masyarakat Gowa

Dalam pelaksanaannya nanti, penting untuk diketahui, Dialog tersebut menggunakan konsep Adat “Kadupakkang” yang mana Kadupakkang itu sendiri artinya adalah berkumpulnya sejumlah orang untuk membicarakan suatu masalah yang genting atau darurat dengan di bawah “sumpah”

Sekedar diketahui, Adat Kadupakkang sudah digunakan oleh salah satu kerajaan yang pernah ada di Gunung Bulu’ Bawakaraeng sebelum terbentuknya Kerajaan Gowa, sehingga atas hal tersebut, penting untuk diketahui kepada siapapun yang hadir dalam acara tersebut, dapat memahami dengan baik konsekuensinya

Pelaksana Kegiatan juga diketahui tidak memungut biaya sedikit pun bagi siapapun yang ingin menghadiri Dialog tersebut, terutama bagi mereka yang prihatin terhadap kondisi Gunung Bulu’ Bawakaraeng dan yang hendak memahami keistimewaan Gunung Bulu’ Bawakaraeng.

---