Makassar, Gosulsel.com – Musim hujan bagi kebanyakan orang bisa berarti petanda datangnya suatu berkah. Namun bagi usaha jasa cuci motor di Makassar, hal itu bisa jadi petanda mulainya kemarau rejeki mereka.

“Sepi, jarang yang mau cuci motor kalau musim hujan seperti ini. Mereka kurang minat cuci motornya. Karena dianggap bakal sama saja kalau dicuci nantinya kembali lagi kotor,” ungkap Mandang, salah seorang pencuci motor kepada Gosulsel.com, Sabtu, (29/10/2016)

Mandang yang tiap harinya beroprasi cuci motor di jalan Racing Center ini tetap membuka usaha jasanya walaupun sepi pengunjung. Ia akui hanya mendapat segelintir pelanggan dan itu jauh dari jumlah dari hari-hari biasanya.

“Kalau hari-hari biasa itu bisa sampai 20 hingga 30 motor per hari. Kalau musim hujan seperti ini paling banyak 4-6 motor, yah bahkan kadang juga tidak ada sama sekali,” kata Mandang.

Tak cuma Mandang, para penyedia jasa cuci motor lain yang ada di sepanjang jalan tersebut mengalami nasib yang serupa. Bahkan ada yang sampai mengistirahatkan tempat operasi cuci motor karena sepinya pelanggan.

Musim hujan buat Mandang memang menyulitkan untuk sementara. Tapi itu sebanding dengan penantiannya untuk cuaca kering. Di saat itu, motor yang penuh lumpur usai hujan bakal membanjiri tempatnya kembali. “Ketika cuaca mulai kembali kering, di saat itu mulai banyak lagi yang kesini,” tuturnya.

Untuk harga, kata Mandang, secara umum diongkosi 20 ribu per motor untuk segala jenis dan merek motor. Dan itu sudah masuk untuk hitungan pembersih, pelicin dan penkilap motor, yang seolah motor kembali baru.

“Harganya 20 ribu per motor untuk semua jenis dan merek motor. Sudah termasuk cuci bersih, pakai pelicin dan penkilap,” ujarnya.(*)

FOTO-FOTO Tempat cuci motor di Jalan Racing Center:

---