FOTO: CEO and Founder sangkART, Adhie Stone Dg Narang bersama istri dan anaknya/Kamis, 22 Desember 2016/Gosulsel.com

Memasarkan Bisnis Kreatif Seni Lukis Bersama SangkART

Kamis, 22 Desember 2016 | 17:11 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Sutriani Nina - Go Cakrawala

Makassar, Gosulsel.com — Seni melukis dinding (mural) saat ini semakin diminati pelaku usaha. Tak heran, peluang seni lukis dinding pun dimanfaatkan oleh Adhie Stone Dg Narang menjadi bisnis kreatif. Pelanggannya mulai dari pengusaha cafe, properti sampai instansi pemerintah.

CEO and Founder sangkART ini menuturkan, jika usaha yang dirintisnya menawarkan berbagai jasa kesenian seperti lukis dinding, sketch pensil, tulisan dinding kayu untuk cafe, pinstriping dan lettering untuk kendaraan roda dua dan mobil.

“Kuantitas yang diberdayakan ini untuk memenuhi pesanan konsumen adalah sekelompok pemuda pelaku seni. Sehingga dalam hal ini, usaha saya ini sebenarnya hanya memediasi teman-teman menuangkan jiwa keseniannya yang tentunya dapat dijadikan sebuah penghasilan,” ujarnya.

Dan menariknya lagi, lanjut Adhie, jika hasil karya dapat dipromosikan sendiri. Dan kata dia, hasil penjualannya pun bisa dinikmati sendiri.

“Teman-teman yang bisa berkarya sendiri dan mempromosikan karyanya di sangkART. Dalam hal ini sangkART adalah wadah bagi teman-teman yang mau menuangkan ekspresinya dalam sebuah karya,” ujarnya.

Terkait harga, kata Adhie, relatif terjangkau yang tentunya disesuaikan dengan tingkat kesulitan pembuatan. Dan kata dia, mulai dibanderol dengan harga kisaran ratusan hingga jutaan rupiah.

“Seperti lukis dinding kisaran Rp1 juta sampai Rp5 juta, pinstriping dan lettering kisaran Rp100 ribu sampai Rp3 juta, skecth pensil Rp100 ribu dan tulisan dinding kayu Rp120 ribu,” ujarnya.

Selain itu, yang lebih menarik dari produk sangkART yakni kisaran 50 persen memberdayakan limbah. Produk-produknya adalah dari karya yang belum banyak dijumpai di Indonesia Timur khususnya di Sulsel.

Adapun metode pemasaran yang diterapkan di sangkART, sambungnya, yakni melalui sosial media (Sosmed). Sebab, Sosmed adalah wahana interaksi teraktual saat ini.

Pria yang juga bekerja di salah satu instansi pemerintahan ini berharap, agar dunia seni di Makassar bisa lebih terekspose ke luar melalui jejaring media, sosmed dan lainnya. “Dan semoga juga, dengan adanya sangkART, dapat lebih memotivasi para pekerja seni untuk tetap mengembangkan bakat dan karya-karyanya,” imbuhnya.(*)


BACA JUGA