Pentas Teater ‘Aku Perempuan’Perempuan Diantara Dominasi Gender

Kamis, 22 Desember 2016 | 09:10 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Irwan AR - Go Cakrawala

Makassar,GoSulsel.com – “Kau tinggal Memilih, pergi dengan Rais atau tetap tinggal melacur di tempatku, kamar ini, adalah tempat segala sesuatu bisa saja terjadi,”.Teriakan perempuan tua yang telah lama menjadi mucikari itu tiba-tiba memecah malam diantara gang pelacuran yang remang.

Titik, sang pelacur kesayangan, tak bergeming, meskipun ia telah memilih jalan menjadi seorang pelacur, namun ia pergi dengan seorang lelaki bernama Rais yang menjanjikannya kebahagiaan dengan cara yang lebih sederhana, mengelilingi Makassar dengan becak.

Rasa kecewa menyelimuti hati sang mucikari, sebab, ia telah mengajari Titik untuk tak terlalu percaya dengan omongan lelaki, dan menuntutnya profesional untuk tak melibatkan perasaan dalam pekerjaannya dan juga ikut terjebak dalam ketakutannya sendiri atas dominasi lelaki.

“Laki laki hanya menikahimu untuk dijadikan pembantu rumah tangga, mencuci piring, dan hanya menempatkanmu sebagai pemuas hasratnya belaka,” pesannya untuk kepada Titiek.

Sepanjang 90 menit pementasan Ibu Mucikari Titik yang menjadi pusat lakon tersebut menggambarkan sosok yang melawan rasa lelahnya terhadap sikap dominan masyarakaat dalam relasi gender yang melihat tubuh perempuan hanya untuk melayani segala macam hasrat lelaki.

Halaman:

BACA JUGA