“Tolo itu bahasa sehari-hari, dan bahasa yang biasa di rumah, kita biasa saling panggil dengan sebutan Tolo, makanya saya heran kenapa saya dilapor karena bilang Tolo,” ucap Yusniar.

Menurutnya, curhatan tersebut pun tak mengarah ke siapapun, terlebih ia baru mengenal Sudirman Sijayya saat dilaporkan di kantor polisi.

Paska pelaporan, ia bersama bapaknya pun sebanyak tiga kali ke Kabupaten Jeneponto untuk meminta maaf. Namun niat tersebut tak pernah terealisasi sebab, Sudirman Sijayya tak pernah bisa ditemui dirumahnya.

“Saya tidak tahu sebenarnya anggota DPR itu, dia cuma teriak, bongkar rumahnya, saya anggota DPR, setahu saya anggota DPR adalah wakil rakyat, kenapa dia justru bongkar rumahku, makanya saya tulis dia itu anggota DPR,” Jelas Yusniar sembari menirukan ucapan Sudirman Sijayya.

Sementara itu, salah satu dari tim kuasa hukum Yusniar, Azis Dumpa mengaku tetap optimis dengan hasil yang akan diputuskan oleh majelis Hakim.

---