Pattasi Jera’, Doa Leluhur Komunitas Adat Kajang

Minggu, 29 Januari 2017 | 17:17 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Baharuddin - GoSulsel.com

Prosesi ritiual Pattasi Jera’ ini dibuka langsung oleh Ammatoa Kajang dan para pemangku adat tanah toa. setelah itu baru dilakukan oleh komunitas lainnya. Kuburan wajib disiarahi atau dibersihkan lebih dulu makam Ammatoa pertama, kemudian menyusul makam para pemangku adat serta makam masyarakat lainnya yang ada di dalam kawasan tersebut.

“Pattasi Jere’ ini wajib dilakukan, karena ini rangkaian dari ajaran dari Ammatoa Kajang terdahulu, kemudian diturunkan kepada kemunitas lainnya di tanah adat,” kata Juru makam Puang Bate,53, di kawasan makam tanah Adat Kajang, Bulukumba, belum lama ini.

pt-vale-indonesia

Tokoh Masyarakat Komunitas Kajang Hasanuddin mengatakan, ritual Pattasi Jera’ atau bersih kuburan warga Kajang, sudah dilaksanakan turun termurun sejak ratusan tahun lalu. Prosesi ini sebagai rangkaian ajang Patuntung yang selama ini masih dipegang teguh masyarakat Kajang. “Ritual ini wajib dilaksanakan oleh seluruh komunitas,” tutur Hasanuddin di Kajang.

Ditambahkan dia, seluruh masyarakat Kajang yang bermukim di kawasan tanah adat. Warga memfokuskan diri melaksanakan ritual. Seluruh aktifitas harus dihentikan. “Prosesi Pattasi Jere’ ini hanya dapat dilakukan sehari saja. seluruh aktifitas wajib dihentikan karena ini bagian dari ajang turun termurung dari nenek moyang kita,” ujarnya.

Generasi muda masyarakat Kajang Asdar menyatakan, budaya ini harus dilestarikan oleh seluruh masyarakat Kajang. Sebagian masyarakat Kajang saat ini sudah moderen sehingga sangat gampang melupakan budaya yang harus tetap dilestarikan.

Halaman: