Daeng Bonto menambahka bahwa di atas Jolloro yang ditumpanginya ada lebih 30 orang penumpang termasuk perempuan dan anak anak.

“Tiga kali kami dihantam ombak besar. Terakhir ombaknya tinggi sekali, kapal oleng dan terbalik. semua penumpang masing-masing mencoba menyelamatkan diri dengan barang-barang yang mengapung, namun saya sendiri tidak tahu hanya berapa orang yang selamat, karena saya sudah terbawa arus yang sangat kuat sehingga saya tak bisa lagi menolong yang lain.”jelasnya lirih.

Sampai berita ini diterbitkan, telah ditemukan 19 orang penumpang. 15 orang dalam kondisi selamat, 4 orang meninggal. Personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Takalar masih melakukan pencarian. (*)

---