“Krisis air bersih seharusnya tidak perlu terjadi. PDAM memiliki tiga Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dibangun tahun 2014 dengan anggaran Rp24 miliar bertujuan mengatasi krisis air bersih. Tapi kalau seperti ini, ada yang tidak beres di internal PDAM,” katanya.

Sementara itu, Kabag Tehnik PDAM Bantaeng, Mus Muliadi berdali jika pemadaman yang terjadi diakibatkan pemadaman listrik yang terjadi. Dimana, IPA Bonto Bonto di Desa Ulugalung, Kecamatan Eremerasa menggunakan mesin pompa.

“Kalau listrik padam pasti pompa tidak bisa beroperasi. Suplay air ke warga juga ikut terganggu,” jelasnya.

Tak ingin dianggap sebagai penyebab terjadinya krisis air bersih. Supervisor Tehnik PLN Rayon Bantaeng Bustamin, justru balik menuding jika penyebab terjadinya pemadaman di wilayah Bantaeng diakbatkan ranting pohon yang menyentuh jaringan kabel aliran listrik.

“Batas aman jaringan kabel seharusnya dua meter dari pohon. Sementara yang terjadi dilapangan banyak pohon yang bersentuhan dengan kabel. Jadi pemadaman diakibatkan ranting yang ada,” terangnya. (*)

---