“4000 ini sebenarnya angka yang kecil karena penyelenggara banyak, termasuk dari PHRI juga mereka dapat kuota, Kadisparda dan seluruh Indonesia juga dapat kuota. Kita dianggarkan oleh Kementerian Pariwisata, 16 ribu untuk seluruh Indonesia, dan itu dari kementerian saja,” ungkapnya.

Sampai hari ini, Sampai hari ini, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk level GM belum disahkan dari pemerintah karena butuh proses yang panjang.

Hal tersebut membuat IHGMA menginisiasi untuk melakukan kerjasama dengan pihak luar/ asing yaitu dengan American Hotel & Lodging Educational Institute untuk melakukan sertifikasi keahlian untuk para pengelola hotel.

“Logonya CHA, GM yang sudah menggunakan ini artinya sudah diakui oleh dunia internasional, Certified Hotel Administrator, orang yang ahli mengelola hotel secara internasional,” tutur I Ketut yang juga merupakan Ketua Bidang Sertifikasi & Pelatihan DPP IHGMA. (*)

---