5 Partai Papan Atas Ini Dinilai Penentu Arah Koalisi Pilgub Sulsel 2018

Senin, 20 Maret 2017 | 19:38 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – Lembaga survei Indonesia Development Engeneering Consultan (IDEC), memprediksi lima partai menjadi centra penentu koalisi di Pilgub Sulsel tahun 2018 mendatang.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Riset IDEC, Rahmat M Arsyad saat dikonfirmasi GoSulsel.com melalui sambungan seluler, Senin (20/3/2017). Lima partai papan atas tersebut, yakni Golkar, Demokrat, Gerindra, PAN dan NasDem.

pt-vale-indonesia

Menurutnya, 5 parpol itu yang paling mungkin membangun koalisi. “Lima partai papan atas akan sangat menentukan arah koalisi dukungan parpol pada Pilgub Sulsel 2018. Karena, hanya Partai Golkar yang menjadi satu-satunya parpol yang bisa mengajuka calon sendiri tanpa perlu koalisi dengan partai lain,” kata Rahmat.

Poros kedua, lanjutnya, Demokrat dan Gerindra dengan masing-masing potensi 11 kursi di DPRD Sulsel dan jejaring yang dimiliki juga memungkinkan membangun koalisi sendiri.

“Sementara PAN kan sudah memiliki calon walau kemungkinan di luar kader mereka,” tuturnya.

“Sementara NasDem dengan masuknya Rusdi Masse di barisan NasDem dan gerakan yang dilakukan bisa jadi membangun koalisi sendiri atau membangun koalisi dengan yang lain,” tambahnya lagi.

Labih jauh dia mengatakan bahwa, parameter pragmatis jumlah kursi juga akan sangat menentukan peta koalisi. Diketahui 5 partai papan atas tersebut, Golkar memiliki 17 kursi, Gerindra 11 Kursi, Demokrat 11 kursi, PAN 9 Kursi dan NasDem 7 kursi.

Saat ditanya lebih lanjut soal, partai yang kemungkinan membangun koalisi, Rahmat M Arsyad tidak ingin memastikan. Menurutnya, saat ini masing-masing parpol masih dalam penjajakan koalisi.

“Dua penentunya, pertama aspirasi kader dan keputusan elit nasional apalagi Sulsel representasi pemilih terbesar ke dua. Karena sulsel terbesar di pulau Sulawesi maka kepentingan elit parpol di pusat akan sangat tinggi atas Pilgub Sulsel, tarikan faksional koalisi pemerintahan dan non perintahan sedikit banyaknya akan terjadi,” urai Rahmat M Arsyad.

Dia menambahkan, partai dalam menetapkan koalisi punya mekanisme masing-masing. “Siapa berkoalisi dengan mana, sangat tergantung komunikasi politik antara elit  partai dan tokoh politik, kalau sekarang masih masa penjajakan saya liat,” tandasnya.

Diketahui salain lima partai papan atas tersebut, PPP memiliki 7 kursi, PDI Perjuangan 5 kursi, PKS 6 kursi, Hanura 6 kursi, PKB 3 kursi, PBB 1 kursi dan PKPI 1 kursi. (*)


BACA JUGA