1414 Penyuluh KB Alih Status jadi PNS

Selasa, 25 Juli 2017 | 17:54 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

Makassar, GoSulsel.com – Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menghadiri kegiatan Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)  Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017 dan Forum Serah Terima Penyuluh KKBPK dari Kabupaten Kota Ke BKKBN.

Kegiatan ini dilaksanakan di Grand Clarion Hotel dan Conventional Makassar, Senin Pagi (25/07/2017).

pt-vale-indonesia

Kepala Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sulawesi Selatan, Lutfie Natsir mengatakan, terdapat 1414 penyuluh KB akan berubah statusnya. 

“Status mereka akan berubah dari kabupaten/kota ke pusat, menjadi pegawai pusat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,” kata Lutfie. 

Nuryanto selaku Staf Ahli Mendagri mengatakan pengalihan status ini sesuai dengan amanat Undang-Undang. Juga berdasarkan Surat Edaran Mendagri 120/253/SJ tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Nuryanto sendiri mengaku mengikuti perkembangan program KB di Sulsel termasuk ketika SYL menjadi bupati di Kabupaten Gowa. 

“Saya mengikuti kegiatan beliau sejak bupati di Gowa. Saya mengucapkan terima kasih, sejak 17 tahun lalu beliau juga aktif di program KB. Doakan beliau dapat tugas negara lebih strategis lagi,” ungkap Nuryanto. 

SYL sendiri dalam sambutannya mengatakan tidak ada masalah dengan pengalihan kewenangan ini, kewenangan dan kesejehteraan penyuluh menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Namun daerah masih memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan daerah. 

“Kita punya penyuluh terbesar keempat di Indonesia. Para penyuluh ini harus lebih efektif dalam mengemban tugas penyuluhan pada masyarakat keluarga berencana dan sejahtera,” kata SYL.

Orang nomor satu di Sulsel itu juga menyarankan menggunakan pendekatan baru yang dilakukan para tenaga penyuluh dalam melakukan penyuluhan pada masyarakat. 

“Untuk penyuluh kita,  harus ada pendekatan baru, equipment baru dan piranti baru. Menggunakan media sosial misalnya,  dulu hanya dilakukan dengan tatap muka. Sulsel akan melakukan itu.” pungkasnya.(*)


BACA JUGA